REPUBLIKA.CO.ID, DISTRIK MEMOT -- Rumah Zakat berencana membangun madrasah di Kamboja. Dana pembangunan berasal dari donasi masyarakat Indonesia, hasil penggalangan dana di @sharinghappinessorg.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 450 kilometer (km) dari Phnom Pehn, tim Rumah Zakat tiba di Desa Danprobey, Distrik Memot, Kamboja. Rumah Zakat memberikan bantuan tahap kedua untuk pembangunan madrasah di desa tersebut.
Bantuan pertama telah direalisasikan untuk pembuatan tembok setinggi tiga meter dan pemasangan pintu dan jendela. Bantuan kedua ini akan dipergunakan untuk pemasangan atap dan juga perataan lantai.
"Warga sangat senang menyambut kedatangan kami, begitupun anak-anak yang sudah sangat tidak sabar agar madrasah pertama di desa mereka segera selesai dan bisa dipergunakan untuk sekolah," ujar Yasin Ilyas, anggota tim Rumah Zakat, seperti dalam siaran persnya.
Yasin menambahkan selama ini sebagian anak sekolah di sekolah umum yang jaraknya sangat jauh. Sebagian anak terpaksa putus sekolah karena kondisi ekonomi dan juga jarak yang kurang mendukung untuk pergi bersekolah di sekolah umum.
Rumah Zakat melaporkan kegiatan kemanusiaannya di Kamboja kepada KBRI.
Dalam kunjungan ke Kamboja, Rumah Zakat juga mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kota Phnom Pehn. Dalam kujungannya Rumah Zakat yang di wakili oleh Yasin Iyas, menyampaikan laporan kegiatan sosial kemanusiaan yang dilaksanakan oleh Rumah Zakat di Pelosok Kamboja.
Pihak KBRI turut berbahagia dan memberikan dukungan sepenuhnya untuk kegiatan Rumah Zakat di Kamboja. Harapan ked epannya melalui Rumah Zakat masyarakat Indonesia terus bisa membantu masyarakat Muslim di Kamboja dalam program-program lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
