Senin 17 Sep 2018 13:43 WIB

Rumah Zakat Jadi Pembicara di Rountable Waqf Malaysia

Rumah Zakat dinilai sebagai lembaga yang berhasil dalam pengelolaan wakaf.

 Innovation Center Director Rumah Zakat, Syauqi Rabbani hadir sebagai pembicara dalam event Rountable Waqf, pada Kamis (13/9) lalu.
Foto: Rumah Zakat
Innovation Center Director Rumah Zakat, Syauqi Rabbani hadir sebagai pembicara dalam event Rountable Waqf, pada Kamis (13/9) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Innovation Center Director Rumah Zakat, Syauqi Rabbani hadir sebagai pembicara dalam event Rountable Waqf, pada Kamis (13/9) lalu. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh World Bank, INCEIF-Isra di Sasana Kijang, Kuala lumpur, Malaysia.

Pihak penyelenggara menilai Rumah Zakat sebagai lembaga yang berhasil dalam pengelolaan wakaf, sehingga diundang untuk menjadi pembicara di acara tersebut. Syauqi Rabbani menjelaskan tentang potensi wakaf dalam perkembangan sosial ekonomi, dan kontribusi sosialnya untuk menumbukan ekonomi pasar secara efektif.

“Dana wakaf bisa dioptimalkan dengan pembangunan infrastruktur di desa berdaya yang jumlahnya mencapai 1.237 Desa. Desa dipilih sebagai implementasi dalam mengoptimalkan wakaf, karena dengan menyelesaikan masalah di desa, berarti 40 persen permasalahan negara sudah teratasi,” jelas Syauqi.

photo
Para peserta Rountable Waqf yang digelar oleh World Bank, INCEIF-Isra di Sasana Kijang, Kuala lumpur, Malaysia.

Dengan demikian, Rumah Zakat merancang strategi dengan membangun unit dalam pengelolaan wakaf, yaitu Rumah Wakaf. Rumah Wakaf memiliki tiga fokus utama, yaitu kesehatan, pertanian, dan infrastruktur.

Wakaf sebagai amal jariyah bisa direalisasikan untuk fasilitas publik seperti pembangunan water well, atau jembatan. Sebagai aset produktif, wakaf juga bisa dioptimalkan untuk membangun layanan publik seperti rumah sakit, klinik, sekolah dan Islamic center atau lahan pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement