Kamis 14 Jun 2018 14:46 WIB

Usaha Tahu KAKB Kencana Sukses Berdayakan Anggotanya

Selama bulan Ramadhan, anggota usaha menghabiskan 50 kg kedelai.

Usaha tahu Kelompok Asuh Keluarga Binangun (KAKB) Kencana.
Foto: Rumah Zakat
Usaha tahu Kelompok Asuh Keluarga Binangun (KAKB) Kencana.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Pemberdayaan yang di gulirkan Rumah Zakat kini mulai terlihat hasilnya. Melalui fasilitator Desa Berdaya, Rumah Zakat bisa membangun kembali Kelompok Asuh Keluarga Binangun (KAKB) Kencana di Desa Berdaya Jatimulyo, girimulyo, Kulon Progo.

KAKB Kencana bergerak dalam bidang perekonomian usaha membuat tahu. Sejak mendapat pendampingan usaha dari Rumah Zakat, KAKB ini mengalami perubahan yang pesat.

"Dulu KAKB ini usahanya kurang maju, anggotanya pun semakin menyusut, asalnya 12 berkurang jadi tinggal empat. Alhamdulilah, Rumah Zakat melakukan pendampingan sejak tahun 2017 dan KAKB kencana mulai maju lagi anggotanya pun kini bertambah jadi enam," ujar Murji, Fasilitator Desa Berdaya Jatimulyo.

Saat pertama kali membina KAKB ini, Murji melakukan analisis usaha lalu dibuatlah evaluasi management, dan analisis hambatan-hambatan yang muncul, lalu setelahnya Murji melakukan pendampingan dengan mulai memperbaiki management dan marketing KAKB Kencana.

"Terus KAKB Kencana dapat bantuan modal dari Indosat, bantuan itu digunakan untuk bayar utang panci, benerin tungku, dan beli bahan baku," ujarnya.

Salah satu strategi penjualan yang ia terapkan adalah dengan mengarahkan warga binaan lainnya untuk membeli tahu di KAKB Kencana. Kini, di bulan Ramadhan, pesanan tahu bisa menghabiskan bahan baku 40-50 kilogram (kg) kedelai karena ramainya pesanan. Padahal, pada hari biasa, hanya menghabiskan 15-20 kg kedelai.

Majunya KAKB Kencana menjadikan para anggotanya yang mayoritas berasal dari keluarga pra sejahtera mendapatkan penghasilan. Apalagi, di antaranya adalah para ibu-ibu yang harus menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak.

Salah satu anggota KAKB adalah Mbak Pawuh. Suami Mbak Pawuh adalah buruh dengan pendapatan tidak tetap semetara itu mereka punya dua anak berusia sekolah. Dulu, untuk membantu suami memenuhi kebutuhan, Mbak Pawuh pernah bekerja menjadi IRT di Yogyakarta. Namun, melihat usaha tahu KAKB Kecana berkembang pesat Ia kembali lagi bekerja di KAKB dan menjadi anggota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement