Rabu 13 Sep 2017 18:23 WIB

Aliansi Masyarakat Pariaman Bantu Rohingya Lewat Rumah Zakat

Aliansi Masyarakat Pariaman Peduli Rohingnya menyerahkan donasi bagi pengungsi Rohingya, Myanmar melalui Rumah Zakat.
Foto: Rumah Zakat
Aliansi Masyarakat Pariaman Peduli Rohingnya menyerahkan donasi bagi pengungsi Rohingya, Myanmar melalui Rumah Zakat.

REPUBLIKA.CO.ID,Pariaman -- Aliansi Masyarakat Pariaman Peduli Rohingnya menyerahkan donasi bagi pengungsi Rohingya, Myanmar di posko pengungsian Bangladesh melalui Rumah Zakat Sumatera Barat di Masjid Annur Zainul, Pariaman, Ahad (10/9) siang. Dalam hal ini, donasi untuk Rohingya dapat direalisasikan atas kerja sama antara Pemerintah Kota Pariaman, DPRD Kota Pariaman, Karang Taruna, KNPI, Osis, FSLDK, HMI, IMM, IPM, Pariaman RIDER, Interisti Pariaman, dan BEM STIE-SB

Penyerahan donasi itu disaksikan langsung oleh Wakil Walikota Pariaman Genius Umar dan Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyuddin beserta Ketua MUI Kota Pariaman. Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Pariaman Riza Saputra didampingi Koordinator Masyarakat Pariaman Peduli Rohingnya, Jupriman, mengatakan, kegiatan penggalangan yang dilaksanakan selama satu pekan itu, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 91.350.000

Selain dihimpun di jalanan, penggalangan dana dari pintu ke pintu, juga dilakukan di sekolah menengah atas, kampus dan masjid yang ada di wilayah kota Pariaman.  “Pengurus OSIS, organisasi kemahasiswaan dan OKP juga terlibat dalam penggalangan dana ini. Pengalanggan dilakukan di masing-masing basis, namun dikumpulkan melalui aliansi dan disalurkan melalui satu pintu,” ujarnya.

Menurut Riza, penyaluran bantuan berupa kebutuhan makanan dan tenda pengungsian akan difokuskan pada titik pengungsian di Bangladesh. Saat ini, kata dia, terdapat 360 ribu orang warga Rohingnya masih kekurangan makanan dan tenda pengungsian.

Meskipun telah diserahkan kepada Rumah Zakat, aliansi masih tetap menerima jika ada masyarakat yang ingin mendonasikan hartanya. “Dana ini akan diserahkan untuk kebutuhan pengungsi Rohingya, tergantung kebutuhan mereka. Untuk saat ini, makanan dan tenda merupakan prioritas kebutuhan. Ini nanti kita titipkan kepada penyalur. Penggalangan dana terus kita lakukan, mungkin akan diserahkan pada tahap selanjutnya,” ujarnya.

Menurut Riza yang juga Ketua Komisi I DPRD Kota Pariaman itu, berempati terhadap pengungsi Rohingya tidak hanya bagi umat Muslim saja. Penderitaan yang diderita penduduk Rohingya ulah krisis kemanusian akan menyentuh siapa pun yang mengetahui, melihat dan mendengar derita yang dialami warga Rohingya.

“Siapa pun pasti akan terketuk hatinya, pasti akan menyisihkan harta, pasti akan berempati juga mengetahui bagaimana pendiritaan pengungsi Rohingya. Tidak harus menjadi Islam agar kita bisa berempati, bagi umat agama lain pun, tindakan kekejaman kepada Rohingya juga dikecam,” ujarnya.

Wakil Walikota Pariaman Genius Umar mendorong agar gerakan penggalangan dana untuk pengungsi Rohingnya di Myanmar oleh aliansi, terus dilakukan. Hal itu dikarenakan masih adanya sumber potensial donasi yang belum sempat digalang oleh aliansi seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Pariaman, pengusaha, kontraktor dan BUMN/BUMD yang ada di kota Pariaman.

Ia juga akan mengeluarkan imbauan kepada ASN di lingkungan Pemko Pariaman untuk menyisihkan sebahagian harta untuk membantu umat muslim Rohingya agar bantuan yang diberikan dari Kota Pariaman lebih maksimal.

“Kita akan maksimalkan penggalangan dana ini. Melalui imbauan, saya mengajak ASN di lingkungan Pemko Pariaman secara sukarela menyumbangkan sebahagian hartanya kepada saudara Muslim Rohingya yang sangat membutuhkan bantuan,” ujarnya.

Menurut Genius Umar, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan pihak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pariaman perihal kemungkinan penyalurkan zakat yang dihimpun Baznas untuk pengungsi Rohingya.

“Kita akan coba koordinasikan kemungkinan itu. Karena Baznas merupakan lembaga otonomi, kita akan sampaikan ide itu,” katanya seperti dikutip dari Pariaman Today.com.

Genius mengapresiasi respons cepat masyarakat Pariaman yang melakukan penggalangan dana pasca puncak krisis kemanusian terhadap pengungsi Rohingya. Respon itu, kata dia menandakan tingginya kepedulian dan sikap empati masyarakat Kota Pariaman terhadap sesama manusia dan sesama Muslim.

Tidak hanya itu, bagi Genius, penyaluran membantu sesama Muslim seperti Rohingya, merupakan bentuk nyata jihad di jalan Allah SWT. “Jihad itu tidak melalui perang saja, jika kita belum mampu melalui harta kepada sesama muslim, apalagi kepada muslim berjuang mempertahankan aqidah, yang seperti itu juga bagian dari jihad,” katanya.

Senada dengan Genius, Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyuddin juga akan ajak anggota DPRD Kota Pariaman menyisihkan harta untuk disumbangkan kepada pengungsi Rohingya. Ia telah sampaikan ajakan itu melalui pesan WhatsApp kepada rekan anggota dewan dan ASN di lingkungan DPRD Kota Pariaman.

Ia juga mengapresiasi langkah pengalangan dana yang dilakukan oleh masyarakat Kota Pariaman. Inisiatif masyarakat secara mandiri tanpa distimulan oleh pemerintah, menandakan bahwa masyarakat kota Pariaman makin peduli terhadap sesama.

“Mambusek dari bumi, tanpa dikomandoi pemerintah, masyarakat langsung bergerak mengumpulkan donasi. Ini patut kita kembangkan, bukan hanya untuk Rohingya saja, namun juga berempati untuk lingkungan sekitar kita,” kata dia.  

Ia menegaskan, persaudaran dalam Islam tidak sebatas hubungan darah atau kekeluargaan. Namun persaudaraan yang terbentuk dari kesamaan aqidah dan tauhid yang dimiliki antara Muslim Pariaman, Rohingya, bahkan Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement