Rabu 01 Mar 2017 17:48 WIB

Rumah Zakat Bangun Ribuan Desa Berdaya

CEO Rumah Zakat Nur Efendi (kedua dari kiri) saat meluncurkan logo baru, Rabu (1/3).
Foto: Dok RZ
CEO Rumah Zakat Nur Efendi (kedua dari kiri) saat meluncurkan logo baru, Rabu (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa memposisikan desa sebagai gerbang pembangunan di Tanah Air. Dalam menopang program tersebut, Rumah Zakat (RZ) sejak 2016 telah menggulirkan program pembangunan Desa Berdaya.

Hingga akhir tahun lalu, RZ telah membangun 800 Desa Berdaya yang tersebar di 129 kota dan kabupaten di Tanah Air. Tahun ini, RZ akan kembali membangun 280 Desa Berdaya yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Semua pembiayaan program itu bersumber dari para donatur. Desa Berdaya adalah program RZ yang dalam implementasinya berupa pemberdayaan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan perdesaan.

CEO RZ Nur Efendi mengatakan, tahun 2016, RZ mendapat kepercayaan dari para donatur untuk mengelola ZIS dan dana kemanusiaan sebesar Rp 225 miliar dengan jumlah penerima manfaat lebih dari 1,4 juta orang.

Kata Nur, program ini bertujuan untuk menciptakan perbaikan secara terukur berdasarkan permasalahan masyarakat yang terjadi di suatu wilayah. Dibutuhkan sinergi dari berbagai elemen masyarakat agar program Desa Berdaya bisa memberikan manfaat berkelanjutan. ‘’RZ bekerjasama dengan komunitas dan aparat pemerintahan di setiap wilayah Desa Berdaya,’’ tuturnya.

Menurut Nur, program pemberdayaan yang digulirkan RZ selaras dengan indikator Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB. Di tahun 2016, sebanyak 2.074 penerima manfaat program ekonomi RZ berhasil mendapatkan kenaikan penghasilan rumah tangganya.

Chief Program Officer RZ Noor Yahya berharap, di tahun 2017, kontribusi RZ dalam mengurangi angka kemiskinan bisa meningkat. Kata dia, hingga akhir 2016, telah berdiri 17 Sekolah Juara, tiga Mobil Juara, empat PAUD Juara, sembilan Klinik Pratama RBG, 51 ambulance gratis, dan 20 Mobil Klinik.

Hadirnya beragam fasilitas penunjang kesehatan dan pendidikan itu, papa dia, dapat menjadi elemen pendukung demi terwujudya pemberdayaan di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement