Rabu 06 Apr 2016 18:07 WIB

Tak Hanya di Travel Umrah, Kisah Penipuan Juga Terjadi di Travel Biasa

Rep: c30/ Red: Muhammad Subarkah
wisatawan Muslim di Jepang
Foto:
Jepang

"Teman-teman, kayaknya kita udah fix cancel trip. Gina belum ketemu dan semua tiket memang di dia. Maaf yaa... aku belum bisa jelas ini satu-satu sama kalian."

Seperti itu lah taks pesan yang dikirim Sarah Jehan terakhir kali, Rabu (30/3) di sebuah grup Whast App (WA) sebelum akhirnya hilang kontak. Bahkan Sarahjihan kemudian leave dari grup WA yang dia buat sendiri.

Ummy Basuki (32 tahun) menunjukkan screenshoot percakapan permintaan maaf Sarah Jehan dalam sebuah lembaran kertas ukuran A4. Meski Sarah Jehan  sudah berusaha meminta maaf dan seolah Sarah Jehan juga menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh Gina, Ummy tidak akan percaya begitu saja.

Ummy bercerita bagaimana dirinya bisa percaya para trip yang direncanakan oleh Sarah Jehan yang bukan travel resmi ini. Menurut penuturannya kepercayaannya timbul karena Sarahjihan sebelumnya pada tahun 2015 sudah melakukan perjalanan ke Jepang juga bersama trailer lain. Hal itu kata dia ditunjukkan oleh Sarah Jehan melalui foto-foto perjalanan di akun 'Ngebolang ke Jepang" yang dapat dijumpai di Kaskus.

"Dia sudah ada pemberangkatan awal di bulan April 2015, pada saat saya masuk sudah ada berapa yang gabung dan ada gathering juga kalau engga empat kali salah satunya di Grand Indonesia tapi saya tidak ikut," kata Ummy di depan SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (6/4).

Selain itu kata dia yang membuatnya tertarik juga karena biaya ke Jepang dari tanggal 5 April sampai 12 April hanya Rp 12,5 juta dan biaya tersebut kata Ummy dapat diangsur. Ummy mengatakan dirinya pertama kali transfer biaya awal sebanyak tujuh juta rupiah di Bulan Juni 2015, selanjutnya Ummy hanya transfer Rp 500 ribu rupiah per bulan.

Sampai kemudian Sarah Jehan membuat grup WA yang berisi orang-orang yang hendak berangkat bersama dirinya ke Jepang. Sampai kemudian kecurigaan mulai terjadi saat Sarahjihan meminta tambahan Rp 1,5 juta pada masing-masing traveler.

Tapi kemudian Sarahjihan menjelaskan detail keperluan tersebut karena ada penambahan hari, upgrade pesawat dari Air Asia ke Garuda sehingga biaya ditambah. Akhirnya mereka kembali percaya dan setiap orang menambahkan uang sebentar Rp 1,5 juta.

Hal serupa juga diakui oleh Kallista Lusifera. Karena sempat tidak percaya bahkan Kallista langsung mengajak bertemu sarahjehan yang menerima di rumah di kawasan Serang.

"Waktu saya ke sana engga ada orang tuanya, cuma di kenalin ke adiknya," ujar Kallista.

Di rumahnya juga kata dia seperti rumah pada umumnya ada foto keluarga juga di dinding. Setelah merasa yakin Kallista membayar Rp 70 juta untuk biaya awal karena mendaftarkan juga 13 anggota keluarganya.

Pengakuan sarahjehan, uang tersebut digunakan untuk pemesanan tiket dan menjamin tempat duduk berkumpul bersama sekeluarga. Namun setelah ditagih tiket tersebut kata dia ada saja alasannya sedang mengurus ini itu.

"Dia bilang mbak kita sedang mengusahakan mbak berangkat menggunakan Air Asia pulang menggunakan Garuda," ujar Kallista.

Ya udah akhirnya Kallista manut saja dengan keterangan tersebut. Karena memang masuk akal, Air Asia kan sempit harus menambahkan bagasi sedangkan pulang dari Jepang tentu akan banyak bawaan sehingga lebih baik menggunakan pesawat Garuda. Jadi alasannya harus ngurus ini itu.

"Sama minta terus dia bilang iya nanti kami kirim berkasnya tapi engga pernah di kirim," ujarnya.

Sampai kemudian dia meminta kembali Rp 40 juta dengan alasan untuk booking hotel selama di negeri Sakura tersebut. Kembali Kallista mengirim sejumlah uang yang diminta bahkan selalu konfirmasi dan mengirimkan bukti jika dirinya baru saja mentransfer uang tersebut.

Tapi kata dia giliran diminta bukti tiket pesawat dan hotel selalu dijawab nanti dan nanti. Sampai akhirnya pada 2 April 2016, Sarah mengaku jika trip ke Jepang dibatalkan dan dirinya juga ditipu oleh seseorang bernama Gina yang dipercaya mengurus semua tiket keberangkatan.

"Tapi kita engga percaya gitu aja mba, dia bilang sudah melaporkan karena ditipu tapi mana buktinya? Malahan dia ngindar, medsos dia blok, grup WA yang dia bikin sendiri dia keluar. Jadi memang dia engga ada itikad baik," ujar Kallista sore ini di depan gedung SPKT Polda Metro Jaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement