Selasa 14 May 2019 05:05 WIB

Uri Davis Mualaf Pejuang Palestina

Pemerintah Palestina mengenal Uri atas pengorbanannya yang besar untuk menegakkan HAM

Yerusalem
Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dia sudah terbiasa mengunjungi sinagoge. Setidaknya sekali dalam sepekan. Di sana, Uri dan keluarganya memanjatkan doa, mengutarakan harapan diri sendiri dan keluarga. Bersama penganut Yahudi lainnya, dia tenggelam dalam suasana religius.

Namanya Uri Davis. Lahir di Yerusalem pada 1943. Ketika itu, Palestina menjadi negara jajahan Inggris. Migrasi orang Yahudi ke Palestina selalu terjadi. Datang dengan kapal laut, pada mulanya mereka meramaikan daerah pesisir. Kemudian berjalan memasuki setiap sudut Palestina.

Bermodal dukungan negara Barat, sebagian dari mereka mendirikan pemerintahan dan bala tentara yang kemudian menginjak-injak dan membantai masyarakat pribumi Palestina. Di atas darah masyarakat Palestina, mereka mendeklarasi kan Israel sebagai negara Yahudi.

Dalam suasana seperti itulah Uri Davis menjalani masa kecil. Baku hantam antara militer Israel dengan orang sipil Palestina bu kanlah hal yang aneh. Sakingsering menyaksikan hal tersebut, Uri berpikir, bukankah ada hal lain yang lebih mulia? Di mana kebersamaan, kekeluargaan yang banyak ditemukan di belahan dunia lain? Mengapa itu tidak ada di Yerusalem, kota tem pat dia tumbuh menjadi manusia dewasa.

Ayahnya bernama Joseph Stanley, seorang Yahudi Inggris yang bertemu ibunya, Blanca Bluhme Kacerova, seorang warga Slowakia, di British Mandatory Palestine pada pertengahan 1930-an. Sembilan tahun kemudian, mereka membangun rumah tangga. Empat tahun kemudian, mereka dikaruniai Uri yang makin mengikat asmara keduanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement