Kamis 11 Apr 2019 23:08 WIB

Begini Pengalaman Para Mualaf Sambut Puasa Ramadhan Pertama

Para mualaf mempunyai kesan mendalam sambut puasa Ramadhan.

Rep: Iit Septyaningsih / Red: Nashih Nashrullah
Hidangan saat Ramadhan (ilustrasi)
Foto: Thekitchn
Hidangan saat Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ramadhan selalu ditunggu umat Muslim setiap tahunnya. Bagi para mualaf terutama yang baru akan merasakan puasa pertama kali, momen Ramadhan akan semakin spesial.  

Sejumlah persiapan pun mereka lakukan supaya dapat menjalankan ibadah secara maksimal selama bulan suci tersebut. 

Baca Juga

"Saya niatin mulai persiapkan dengan belajar puasa Senin Kamis," ujar Deddy Surya Gunawan yang baru masuk Islam sembilan bulan lalu ini kepada Republika.co.id, Kamis (11/4).   

Dia mengaku agak khawatir menyambut Famadhan, sebab tidak pernah berpuasa sebelumnya. Sebenarnya, kata dia, dalam Katolik juga ada puasa yakni puasa pantang. Hanya saja tidak sampai sebulan penuh dan diperbolehkan minum.   

 

Meski begitu, pria yang berprofesi sebagai karyawan restoran tersebut menyatakan sudah siap berpuasa tahun ini. "Teman-teman dan lingkungannya juga sudah mendukung," ujar Deddy.   

Dirinya melanjutkan, menyambut Ramadhan dirinya semakin giat ke masjid. Setidaknya, Deddy menyempatkan mendengarkan ceramah di Youtube.  

Dia berharap, pada Ramadhan nanti semakin banyak orang-orang yang banyak mendapat hidayah sepertinya. Dengan begitu semakin banyak pula yang mengikuti jejaknya menjadi mualaf.  

Berbeda dengan Deddy, tahun ini sudah Ramadhan keempat bagi Graciela Victoria Safira. Gadis 16 tahun tersebut sudah memutuskan bersyahadat sejak usia masih belia.   

Dia bercerita, waktu pertama kali mulai puasa Ramadhan sempat kesulitan menahan haus. "Kalau makan, sebenarnya aku nggak terlalu suka makan, jadi malah yeee senang gitu," ujar Graciela.   

Hanya saja yang paling berkesan untuknya saat Ramadhan yakni momen shalat tarawih. Alasannya, ketika sudah seharian lelah berpuasa malamnya bisa berkumpul bersama untuk shalat.  

"Ibu aku kan sudah mualaf duluan jadi suka ikut tarawih juga meski belum masuk Islam. Walau pun di tahun pertama masih suka malas tarawih tapi di tahun kedua sudah mulai giat," jelasnya.   

Kini, perempuan yang tengah menuntut ilmu di Madrasah Aliyah Soebono Mantofani itu senantiasa melancarkan baca Alqurannya. Tujuannya agar bisa mengikuti program khataman Alquran saat Ramadhan secara maksimal. 

Dia berharap, para mualaf terutama yang baru akan puasa tahun ini dapat menjalankan ibadah puasanya dengan baik. 

"Ramadhan ini momen paling seru dan ditunggu karena hanya datang setahun sekali. Mungkin awalnya sulit tapi lama-kelamaan bisa dinikmati momen indahnya, puasa sehari-hari itu nikmat banget," tutur Graciela. (Iit Septyaningsih) 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement