Jumat 01 Feb 2019 05:25 WIB

Mathieu Garvi Kagumi Keindahan Alquran

Awalnya dia berprasangka buruk terhadap Islam atau Muslim.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto:

"Ini membuat dia mempertanyakan hidup saya mungkinkah itu jawabannya? Sa ya mulai berhubung an kembali dengan agama Kristen dan mulai membaca Al ki tab, tapi hanya menemukan banyak ketidaklogisan," jelasnya.

Dia menuliskan semua pertanyaan keti ka membaca Alkitab kemu dian setelah ber bulan-bulan peneli tian, dia pergi ke gereja lokal untuk mendapatkan jawaban dari imam. Sebagian besar jawabannya hanya sebuah penolakan dan dia tampak tidak nyaman saat dihadapkan pada Alkitab dan tidak dapat me nyang kalnya.

Dia mulai mencari agama lain. Dia mempelajari agama Yahudi, budhisme, dan akhirnya membaca Alquran. Awalnya dia berprasangka buruk terhadap Islam atau Muslim. Karena sebagian besar muslim yang dia temui di masa lalu memiliki peri laku yang lebih buruk. Setelah selesai membaca Alquran dia kagum, dia yakin bahwa telah menemukan kebenaran dan memutuskan untuk memeluk Islam.

Inilah awal dia mengenal Islam. "Saya mulai membaca Quran dan saya sangat yakin," jelasnya. Garvi mengakui bahwa dia tidak memiliki keraguan. Dia menjadi muslim di tahun 2011 saat usianya 21 tahun. Saat itu dia masih menempuh ujian persiapan sekolah bisnis di Lycee Ozenne, Prancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement