Jumat 11 Jan 2019 06:06 WIB

April Fuller: Ajaran Islam Mudah Dicerna

Baginya, agama ini paling mudah dipahami akal rasional.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto:

Sesudah menjadi Muslim, April bergabung dengan Asosiasi Mahasiswa Muslim di kampus Universitas Mississipi, tempatnya belajar. Dia kemudian menjadi ketua divisi perempuan di asosiasi tersebut. Bagi April, dunia kampus merupakan tempatnya yang paling optimal untuk mengaktualisasi diri.

"Saya sangat sayang dengan semua kawan saya. Mereka begitu memahami saya. Sejak saya bergabung dengan Asosiasi Mahasiswa Muslim, saya menjadi belajar banyak tentang Islam," kenangnya.

Sejak memeluk Islam, April berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Dia juga mulai mengenakan hijab, namun tetap menjadikannya modis. Baginya, memenuhi perintah agama tidak harus menjadikan seseorang ketinggalan zaman.

"Saya menemukan kedamaian, sesuatu yang tidak saya peroleh sebelum menjadi Muslim. Saya jadi sadar siapa saya, apa tujuan hidup saya. Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya mengerti arti eksistensi diri."

Mahasiswa sastra Inggris ini mengumumkan keislamannya dalam akun Facebook-nya. Tidak lama kemudian, dia kebanjiran surat elektronik dari para sahabat dan temannya. Nada suratnya beragam, mulai dari kecaman hingga apresiasi.

Fuller menyadari, sikapnya memeluk Islam pasti memantik banyak tanggapan. Dari teman-teman sebaya, dia kebanyakan mendapatkan respons positif. Namun, dari orang-orang tua, tanggapannya sedikit berbeda. Salah satunya, guru spiritual Fuller pada masa kanak-kanaknya dulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement