Rabu 09 Jan 2019 06:36 WIB

Alison Stevens: Alquran Ibarat Sinar di Tengah Kegelapan

Meski tak lagi muda, Alison Stevens tetap bersemangat mendalami Islam.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto:

Bahkan dia menilai orang yang menolak kebenaran agama adalah aneh. Bagaimana mungkin ajaran Ilahi yang penuh dengan kebaikan, yang menjelaskan tentang pedoman kehidupan, justru ditolak, bahkan diganti dengan pertimbangan manusia yang hanya bergantung pada akal yang jauh dari kebenaran.

Alison ingat dengan putus asa berusaha untuk tidak mempercayai apa yang sedang dibacanya. Dia mencoba terus menolak kebenaran yang dibacanya sambil berpikir, Saya tidak akan pernah membaca ini lagi', tapi saya tidak dapat menahan diri. Itu ada lah hal yang sangat kuat,jelas dia.

Jadi setelah membaca beberapa surah, dia merasa ada ayat yang sulit di pahami sehingga terjemahannya harus diverifikasi. Alison memutuskan untuk mengunjungi sebuah masjid yang jauh dari tempatnya tinggal karena ti dak ada orang yang mengenalnya melihat dia berada di masjid.

Alison kemudian pergi ke masjid dan me ngenakan syal serta pakaian tertutup. Dia kemudian bertemu dengan seorang imam. Imam masjid tersebut berkata, kitab yang dibacanya bukan hanya terjemahan yang sangat indah tetapi juga akurat. Imam masjid tesebut kemudian bertanya mengenai niat Alison mem pelajari Alquran, apakah untuk memeluk Islam atau sekadar menambah pengetahuan. Ketika itu Alison membantah jika dirinya ingin memeluk Islam.

Dia mengaku membaca Alquran hanya untuk menambah wawasan. Tapi ada sesuatu yang jauh di dalam yang berubah sangat dramatis. "Saya pulang ke rumah pada hari itu, dan saya ingat Imam terus berkata kepada saya, 'ini adalah hari yang sangat istimewa' dan saya berkata, 'iya, saya tahu ini adalah hari istimewa,"jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement