Jumat 28 Dec 2018 05:05 WIB

Mohammad Asad: Islam adalah Bangunan yang Sempurna

Semua pelajaran dan perbandingan itu telah menanamkan kepuasan dalam hatinya

Alquran
Foto:

Berkat kesan mendalam dari hasil pengembaraannya di negara-negara Islam Timur Tengah (hal ini terekam dalam salah satu bukunya Road to Mecca), Mohammad Asad kemudian memeluk Islam.

''Perhatian saya terhadap bangsa-bangsa yang saya kunjungi itu mula-mula adalah sebagai orang luar saja. Saya melihat susunan masyarakat dan pandangan hidup yang pada dasarnya berbeda dengan susunan masyarakat dan pandangan hidup orang-orang Eropa. Dan, sejak pandangan pertama, dalam hati saya telah tumbuh rasa simpati terhadap pandangan hidup yang tenang, yang boleh saya katakan lebih bersifat kemanusiaan jika dibanding dengan cara hidup Eropa yang serbaterburu-buru dan materialistis,'' tulisnya.

Ia menambahkan, ''Rasa simpati ini secara perlahan-lahan telah menyebabkan timbulnya keinginan saya untuk menyelidiki sebab adanya perbedaan itu. Dan, saya menjadi tertarik dengan ajaran-ajaran keagamaan orang Islam. Dengan persoalan ini, saya belum merasa tertarik cukup kuat untuk memeluk agama Islam, akan tetapi telah cukup membuka mata saya terhadap suatu pemandangan baru mengenai masyarakat kemanusiaan yang progresif dan teratur, dengan mengandung hanya sedikit pertentangan. Tapi, dengan rasa persaudaraan yang sangat besar dan sunguh-sungguh, walaupun kenyataan hidup orang-orang Islam sekarang masih jauh berbeda dengan kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan oleh ajaran-ajaran Islam,'' tambahnya.

Ia lantas mengatakan tentang Islam, ''Dalam pandangan saya, Islam terlihat seperti sebuah hasil arsitektur yang sempurna. Semua elemen di dalamnya secara harmonis saling melengkapi dan mendukung; tidak ada yang berlebihan dan tidak ada yang kurang, hasilnya adalah sebuah struktur dengan keseimbangan sempurna dan komposisi yang kuat.''

sumber : Oase Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement