Sabtu 22 Dec 2018 06:36 WIB

Hakeem Olajuwon, Kagum dengan Keindahan Bacaan Alquran

Berkarier dalam bidang apa pun, harus mendedikasikan hidup untuk agama yang diyakini.

Hakeem Olajuwon

Olajuwon mengaku gemar mendiskusikan masalah keimanan dengan rekan satu timnya, terutama penganut Kristen yang taat. Beberapa di antara mereka, menurut Olajuwon, menanggapi dengan baik saat dirinya berbicara mengenai Islam. Bahkan, obrolan di antara teman ini kerap masuk ke persoalan perbandingan keagamaan.

Suatu hari, misalnya, rekan setimnya yang beragama Kristen mengoloknya karena menolak menyantap daging babi. Olajuwon balik berkata, Kalau kamu menaati perintah Injil, kamu seharusnya juga tidak boleh memakannya.”

Bagi Olajuwon, Islam adalah sikap istikamah. Itulah yang membuatnya tidak pernah lupa untuk menjalankan shalat lima kali setiap hari. Ia juga kerap berzikir untuk mengawali setiap gerak hidupnya. Kamu tak akan lupa walau sedetik pun. Ada komunikasi terus-menerus, dan kamu tak akan kehilangan kesadaran ini. Apapun yang saya lakukan, saya menganggapnya sebagai shalat,” katanya.

Ia mengaku merasa beruntung hidup di Amerika. Karena di negara Adidaya tersebut, kata Olajuwon, setiap Muslim dengan segala kemudahan akses, bisa belajar Islam dari dasarnya, bukan semata mempraktikkan budaya Islam yang dibawa dari negara asal mereka.

Di sini saya punya banyak kesempatan berinteraksi dengan Muslim dari berbagai belahan bumi. Mereka membawa ilmu baru dari budaya dan latar belakang berbeda, lalu memperkenalkannya sebagai bagian dari Islam. Tetapi, setelah saya mempelajari Alquran, ternyata tidak semua yang mereka perkenalkan itu Islami,” tukasnya.

Kesadaran untuk selalu mengingat Tuhan ini menyertainya ke arena bola basket. Islam mengajarinya untuk mengedepankan kasih sayang. Itu berarti, Anda harus bermain sportif, jangan curang. Sebab pertanggungjawabannya kepada Tuhan,” kata Olajuwon.

Lelaki yang pernah menjadi wakil ketua Islamic Da'wah Center ini suatu ketika pernah ditanya kesediaannya menjadi seorang imam. Dan jawabannya, Itu butuh tanggungjawab besar.” Kalau diberi pilihan, ia mungkin memilih jadi dai. Saya sedang menjalaninya sekarang,” tambahnya.

sumber : Oase Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement