Kamis 20 Dec 2018 05:03 WIB

Castellar Sekarang Adalah Muslimah

Kekosongan hati inilah yang mendorong Castellar untuk menemukan hidayah.

Mualaf
Foto: Onislam.net
Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berada di lingkungan konservatif yang taat, tak otomatis membuat Maria Clara Castellar menemukan hakikat kedamaian, bahkan keberadaan tuhan. Castellar tergolong gadis yang taat. Saat usia 21 tahun, ia masih rajin ke geraja dan membantu sekolah Katolik selama enam tahun.

Tentu saja tujuannya untuk menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Tapi, selama itu pula ia tidak bisa merasakan sesuatu yang lebih. “Saya mengakui bahwa saya benar-benar hilang,” kata Castellar, seperti dilansir dari Ifoundislam.net.

Kekosongan hati inilah yang mendorong Castellar untuk menemukan Tuhan sejati. Entah bagaimana dan tak tahu mengapa, ia merasa tertarik mengenal lebih jauh Islam. Castellar pun akhirnya memutuskan untuk mempelajari agama ini di sekolah.

Ia mengambil kelas studi Islam yang diajar oleh guru favoritnya. Sedikit demi sedikit, lembaran demi lembaran, ia membaca perlahan, kemudian tertegun risalah samawi ini begitu indah. Islam agama yang damai dan cinta perdamaian.

Agama yang membawa manusia kepada Tuhan, cinta, dan kebahagiaan. Ketika mempelajari Islam, Castellar mengaku dirinya menemukan banyak jawaban atas pertanyaannya selama bertahun-tahun. “Saya sedang mencari Tuhan dalam hidup saya. Saya mencari Islam,” ujarnya.

Pelajaran agama di sekolah menjadi modal awal dalam jenjang perkenalannya dengan Islam. Tetapi, ketika itu ia masih belum bersentuhan dengan hidayah, sekadar merasa takjub dan tertarik. Pencarian hidayahnya pun berlanjut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement