Kamis 11 Oct 2018 06:30 WIB

Lisa Vogl-Hamid: Bersyahadat Putusan Terbaikku

Sehari-hari dia tampil di publik dengan jilbab sebagai penutup aurat.

mualaf (ilustrasi)
Foto:

Setelah lulus kuliah, dia langsung mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan.Tetapi tak lama dia baru menyadari jika pekerjaan itu tidak cocok untuknya. Setelah memutuskan berhenti bekerja Lisa kemudian memilih untuk melanjutkan pendidikan di sekolah fotografi.

Beberapa bulan menempuh pendidikan khusus, dia diberi tugas untuk membuat gambar dokumenter dua menit mengenai topik apa pun yang diinginkan. Dia memutuskan untuk memilih jilbab sebagai topiknya.

"Saya tidak pernah benar-benar bertanya mengapa wanita memakainya, yang mengejutkan mengingat saya memakainya sendiri selama tiga bulan sementara di Maroko. Saya hanya melihatnya sebagai lebih dari pakaian budaya bukan aturan agama,"jelas dia.

Tapi perlu banyak diketahui, banyak cara masyarakat Barat mengeksploitasi wanita melalui media.Namun, banyak pihak kini menyadari, jilbab di dalam Islam terbukti melindungi wanita dan meningkatkan harga diri.

Mempelajari Islam

Setelah selesai membuat dokumenter, Lisa menjadi sangat tertarik dengan Islam. Dia kemudian belajar agama itu selama beberapa bulan. Semakin mendalami Islam semakin dia meyakini agama ini adalah yang dicarinya selama ini. Dia kemudin mengucapkan syahadat pada 29 Juli 2011.

"Itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat. Setelah pengalaman saya, melihat ke belakang, semakin menyadari bahwa jika tidak mengejar mimpi untuk menjadi seorang fotografer, mungkin saya tidak memiliki alasan untuk belajar Islam," ujar dia.

Lisa pun menyarankan agar jika suatu saat memiliki keinginan, maka hanya tinggal dikerjakan. Manusia tidak akan pernah tahu apa yang terjadi pada masa mendatang. Dalam kisahnya, Lisa terinspirasi untuk melakukan perjalanan dan mempelajari fotografi sehingga membawanya kepada Islam.

Lisa juga terinspirasi dengan perkataan ibu Teresa yang sangat berarti baginya, "Perdamaian dimulai dengan senyuman.

Kutipan itu mengingatkan dia pada sesuatu yang selalu dikatakan ibunya. Lisa mengenang kisahnya sewaktu kecil bahwa ketika saudara perempuan dan dirinya bertengkar, ibunya mengatakan bagaimana bisa mengeluh tentang perang jika diri sendiri berbaku hantam di rumah.Setiap kali mulai pertengkaran kata- kata ibunya selalu terkenang sehingga mereka dengan cepat berbaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement