Kamis 22 Jun 2017 12:10 WIB

Produksi Dokumenter Jilbab, Hidayah Menyapa Lisa Vogl

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto: thedrum.com
Video online. Ilustrasi.

Akhirnya, pada Jumat,  29 Juli 2011, sebelum Ramadhan, Lisa Vogl mengikrarkan dirinya sebagai Muslimah. Ia merasakan berkah yang amat sangat betapa hidupnya mengalami perubahan.

Keluarganya tidak keberatan dengan keputusannya itu. Tapi, saat Lisa mulai berjilbab, ibunya merasa 'kehilangan' putri kesayangannya. Dengan jilbab, berarti Lisa tidak hanya menunjukkan identitasnya sebagai Muslimah di depan keluarganya, tapi kepada semua orang.

Lisa mencoba menjelaskan kepada keluarganya menggunakan jilbab justru merupakan keberkahan dan menjadi jalan dakwahnya. Penjelasan ini juga yang Lisa sampaikan kepada mereka yang bertanya mengapa ia berjilbab.

Berbagai inspirasi

Lewat video yang ia buat tentang jilbab, ia berharap bisa berbagi inspirasi yang sama melalui ketertarikannyanya di bidang fotografi.

Beberapa Muslimah yang lebih senior dari Lisa bahkan mengaku terinspirasi segera berjilbab usai berkaca pada Lisa. Bagaimanapun, meski bukan Muslimah sejak lahir, ia tetap berjilbab ke manapun ia pergi. 

Lisa juga tidak menutup mata atas beragam penilaian orang-orang di sekitarnya soal jilbab yang ia kenakan. Ia hanya berkeyakinan perubahan hanya bisa dirasakan dengan menghadapinya. “Sebagai Muslim, kita harus berupaya mengubah perspektif buruk tentang jilbab itu,'' tutur Lisa.

Setelah merasakan nikmatnya hidayah, Lisa berbagi nasihat bagi saudara Muslim. Pertama, jangan pernah takut menunjukkan jati diri. Jika seorang Muslim bangga dengan keislamannya, orang lain akan menghormati.

Kedua, jilbab adalah bentuk dakwah. Perempuan lebih berpeluang dibanding laki-laki untuk menyebarkan Islam lewat busana yang dipakai. ''Kita gunakan kesempatan dan berkah itu untuk menunjukkan Islam,'' ajak Lisa.

Dan, sebagai Muslim, tak ada alasan berhenti mengejar mimpi dan cita-cita. Setelah semua yang ia lewati, ia bersyukur meninggalkan banyak hal dan memilih fotografi yang justru mempertemukannya dengan Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement