Rabu 12 Aug 2015 15:50 WIB

'Bersyahadat Bisa Kapan Saja dan di Mana Saja'

Rep: c 25/ Red: Indah Wulandari
Usai mengucapkan Syahadat, seorang mualaf masih harus mempelajari banyak hal dalam Islam untuk menguatkan keimanan. Bermacam aliran dalam Islam sering kali membuat mualaf kebingungan menentukan arah.
Foto: GALERI PAMPITA
Usai mengucapkan Syahadat, seorang mualaf masih harus mempelajari banyak hal dalam Islam untuk menguatkan keimanan. Bermacam aliran dalam Islam sering kali membuat mualaf kebingungan menentukan arah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Mualaf Center Indonesia Steven Indra Wibowo mengungkapkan bahwa para mualaf bisa mengucapkan syahadat kapan saja dan di mana saja.

“Selama tempat itu bersih dari najis, syahadat bisa di mana saja dan kapan saja," kata dia, Rabu (12/8).

Hidayah dari Allah SWT, ujarnya, memang bisa datang tanpa bisa diduga oleh manusia, dan bisa terjadi pada siapapun, dimanapun dan kapanpun Allah SWT menghendakinya. Maka, seorang manusia juga tidak bisa memperkirakan kapan dan di mana seseorang mendapatkan hidayah, serta memiliki keinginan untuk memeluk Islam.

Hal itulah yang diyakini betul oleh Steven sering membimbing para mualaf di tempat-tempat umum, termasuk tempat-tempat nongkrong. Menurutnya, tidak masalah berada dimana saja, kapan saja, selama tempat tersebut suci dari najis, ia akan mensyahadatkan siapaun yang mendapatkan hidayah.

Pengalaman pahit yang pernah ia alami saat mencoba memualafkan sanak keluarganya, semakin meneguhkan niatnya untuk tetap mensyahadatkan orang di manapun dan kapanpun ia bisa.

Kala itu, orang yang sebenarnya sudah ingin memleuk Islam, harus terlebih dahulu dijemput oleh maut, hanya karena ingin bersyahadat dalam Masjid Istiqlal.

Mulai saat itulah, Indra memutuskan untuk bisa mensyahadatkan orang di manapun dan kapanpun sesegera mungkin, selama tempat untuk bersyahadat tersebut bersih dari najis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement