Sabtu 17 Nov 2018 06:36 WIB

Manuela Mirela Tanasecu Memilih Islam dan Palestina

Dia tidak berpikir untuk kembali ke Rumania yang nyaman dan tenang.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Mualaf tengah berdoa (ilustrasi)
Foto:

Setelah memeluk Islam, reaksi keluarga dan sahabat dekat pasti berbeda. Ayahnya meninggal sebelum dia menjadi seorang Muslim. Sedangkan, ibunya tidak pernah membahas masalah ini dengan Mirela. Dia sepertinya beralasan bahwa selama anaknya bahagia, tidak masalah dengan dia.

Sehingga, sejak memeluk Islam, hubungan dia dengan ibunya tidak ada masalah. Bahkan, ibunya pernah mengunjunginya di Palestina dan bermain dengan cucu-cucunya, anak dari Mirela dan Suleiman.

Baik secara langsung maupun tidak langsung, ibunya tak pernah menolak keputusannya memeluk Islam. Demikian juga dengan sikapnya selama ini. Setelah menikah, Mirela memutuskan tinggal di Palestina. Meskipun dia harus tinggal di bawah pendudukan militer yang keras.

Dia tidak berpikir untuk kembali ke Rumania, meskipun di negara asalnya hidup akan lebih tenang dan nyaman. Mirela mengakui bahwa hidup di Palestina, dia melihat banyak pendindasan.

Baginya kebebasan tidak ada karena adanya pembatasan penduduk. Namun, menurut dia, kesabaran dan penderitaan di dunia akan dibalas di akhirat. Dia percaya bahwa Allah akan memberikan pahala orang-orang yang sabar dengan surga.

Dia juga meyakinkan wanita Muslim sesamanya di Palestina dan wilayah Arab umumnya bahwa Islam memiliki segalanya untuk membuat semua orang bahagia. Sehingga, setiap orang dapat menjalankan kehidupan dengan tenang. Umat Islam harus percaya diri dengan keyakinannya, termasuk ajaran Islam yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, bukan berarti Mirela merendahkan atau meremehkan negara lain atau umat lain. Baginya tidak semua yang ada di negara Barat buruk. Dia memuji bahwa orang-orang Barat sangat menghargai waktu dan memiliki hal positif lainnya.

Namun, terkait aspek wanita, terlalu banyak hal negatif di negara Barat untuk melemahkan nilai wanita. Sehingga, tidak perlu meniru seluruh kepribadian dan gaya hidup negara Barat seluruhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement