Kamis 08 Nov 2018 05:30 WIB

Kumandang Azan Menyentuh Relung Hati Sarah Price

Menjadi seorang jurnalis membuat Sarah belajar tentang Islam

Sarah Price
Foto:

Ketertarikan Sarah pada Islam kian mendapat momentum kala gadis ini berkesempatan mewawancarai Marina Mahathir. Marina adalah putri mantan perdana menteri Malaysia, Tun Mahathir Mohammad, penyabet gelar UN Person of the Year 2010, dan tokoh SIS (Sisters in Islam), penulis, sekaligus pendukung hak-hak perempuan.

Pertemuan Sarah dengan Marina memengaruhi pandangannya tentang Muslimah dan Islam secara umum. Saya ma sih ingat bagaimana telapak tangan sa ya berkeringat. Ini wawancara pertama saya dengan orang ternama, kisah Sarah ekspresif.

Sikap Marina yang tenang namun tegas membuat Sarah terkesan. Wawancaranya berlangsung lancar. Marina menjawab begitu banyak pertanyaan yang dia simpan sejak tiba di Malaysia.

Dia merasa mendapat pemahaman baru yang jauh lebih besar daripada yang pernah dia pikirkan. Itu salah satu wawancara terpenting yang mengubah hidup saya, tambah Sarah. Keyakinannya pada Islam kian mantap.

Sarah sepenuhnya sadar, jalan yang benar tidak selalu mudah. Terlepas dari betapa sulitnya masa-masa itu, Islam membawa rasa damai yang luar biasa dalam hidupnya. Itu semua membuat Sarah bahagia.

"Yang bisa saya katakan, saya menemukan kedamaian bersama Allah. Saya tahu saya tidak pernah sendiri dalam setiap sujud saya. Benar bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,"kesan perempuan Australia itu.

sumber : Oase Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement