Kamis 20 Sep 2018 15:45 WIB

Dar al Ber, Rumah Singgah Mualaf di Dubai

Dar al Ber adalah nama organisasi masyarakat di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Mualaf
Foto: Onislam.net
Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dar al Ber adalah nama organisasi masyarakat di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Organisasi ini mengelola sebuah pusat informasi Islam di kota tersebut.

Mereka melayani segala informasi bagi para mualaf maupun calon mualaf. Sejak didirikan pada 1993, pusat informasi ini telah mengislamkan sekitar 15 ribu orang dari 200 kebangsaan.

Tak hanya memberikan informasi keislaman semata, lembaga tersebut juga menjadi wahana pertemuan para mualaf UEA. Mereka saling berbagi pengalaman dan kisah perjalanan mereka hingga akhirnya memeluk Islam. Kegiatan tukar pengalaman ini terbuka pula bagi calon mualaf dan non-Muslim.

"Non-Muslim juga memiliki kesempatan yang baik untuk bertemu Muslim baru dan mendengarkan kisah syahadat rekan-rekan mereka dalam bahasa mereka masing-masing," ujar Direktur Pusat Informasi Islam Dar al Ber, Rashid Aljunaibi, seperti dikutip dari media lokal Khaleej Times.

 

Di lembaga ini, mereka yang tertarik pada Islam dapat mendapatkan booklet, CD, ataupun kaset tentang Islam dengan bahasa yang beragam sesuai kemampuan mereka. Beragam ceramah dan pelatihan pun kerap digelar, tak hanya bagi para mualaf, namun juga keluarga mereka.

Bersama Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal (DIACA) UAE, Dar Al Ber telah memuslimkan 4.229 orang pada tahun lalu. Dari jumlah itu, sebagian besar di antaranya adalah wanita.

Direktur DIACA Hamad Bin al Shekh Ahmed al Shaibani mengatakan, pihaknya hanya mengupayakan penyampaian pesan toleransi Islam, pengembangan sadar budaya Islam, serta membangun identitas nasional. DIACA, kata al Shaibani, juga menyediakan beragam fasilitas bagi para mualaf baru agar mereka lebih cepat memahami Islam dan memeluknya dengan sepenuh hati.

Kepala Orientasi Agama dan Bagian Pendidikan, Aisha al Kash mengatakan, umumnya para mualaf memeluk agama Islam atas kemauan pribadi tanpa paksaan. Sebagian besar mereka tersentuh pada ajaran budi pekerti luhur dalam Islam. ''Mereka tersentuh oleh ajaran Islam yang penuh kasih sayang, mengajarkan umatnya untuk bersikap jujur, adil, dan baik pada semua orang tanpa peduli agama, ras, bahasa, dan warna kulit.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement