Kamis 05 Oct 2017 16:30 WIB

William Kagumi Kebenaran Alquran

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto:

Nasir adalah seorang Muslim taat. Dia menjalani ritual keislaman sehari-hari. Meski hidup dalam masyarakat berbeda keyakinan, Nasir tetap mau bersosialisasi dan membantu warga yang membutuhkan pertolongan. Dia menganggap orang lain seperti saudara sendiri yang harus diperhatikan dan dibantu jika membutuhkan `uluran tangan'.

Tak sampai di situ, Nasir tetap bersikap bijak di saat orang lain mencoba membuat sua sana permusuhan. Dia justru meng gantinya dengan persahabatan yang hangat. Kepribadian Nasir yang sopan dalam bertindak, santun saat mengucapkan kata, dan tak pilih kasih dalam membantu orang lain mengundang rasa penasaran.

William ingin mengetahui bagaimana bisa Nasir melakukan itu semua. Mengapa dia tidak menjaga jarak, mencurigai, bahkan memusuhi orang yang berbeda keyakinan. Atau, jangan-jangan sikap baik Nasir itu hanya kepura-puraan.

Pertanyaan itu pernah dia sampaikan. Nasir kemudian menjelaskan apa yang dia kerjakan adalah cerminan keyakinan yang dianutnya. Berislam yang berarti berserah diri kepada Allah mengajarkan tentang bagaimana orang memasrahkan kehidupan hanya kepada Sang Pencipta yang Maha Esa. Kehidupan dunia hanyalah sementara, sehingga harus dilalui dengan penuh kebaikan. Jangan sampai, waktu singkat itu justru diisi dengan perangai dan perkataan yang melukai hati orang lain.

Interaksi dengan Nasir itu semakin meng undang rasa penasaran. Mengapa yang di gambarkan teman-teman di kantornya tidak ada di sini. Kehidupan Nasir sama sekali tidak ada yang harus dicurigai. Mus lim itu menjalani kehidupannya dengan baik dan mendapat apresiasi dari banyak orang. Lalu, apa yang harus dicurigai dan didalami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement