Sabtu 08 Oct 2016 02:58 WIB

Menjadi Muslim yang Baik Butuh Tiga Hal

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Untuk menjadi Muslim yang baik itu memang harus tahan dari segala godaan dunia. Demikian diungkap, ketua Umum Ikatan Dai seluruh Indonesia, KH Ahmad Satori Ismail. 

"Menurut saya, untuk senantiasa menjadi Muslim yang baik, maka harus memiliki tiga hal," kata dia, belum lama ini.

Pertama adalah iman yang kokoh. Sebab, iman ini merupakan modal untuk menghadapi berbagai ujian dan cobaan. Kedua adalah ketakwaan, sebagai realisasi dari keimanan. "Sebab, ketika takwa, orang akan selalu melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya," katanya.

Terakhir adalah seorang Muslim yang baik dia harus menyadari bahwa dirinya merupakan hamba Allah SWT, bukan hamba yang lainnya.

Dalam hal ini, umat harus tahu bahwa kita diciptakan semata-mata untuk beribadah dan menyembah Allah SWT. Jadi, mulai dari bangun tidur sampai malam tiba, semua perbuatan dan ucapan kita harus diprioritaskan untuk Allah SWT. Kalau setiap Muslim memiliki tiga hal ini, saya yakin, secara pribadi, mereka pasti sangat baik.

"Namun, jika melihat kondisi sekarang, selain memiliki ketiga hal tadi, ada tambahan satu lagi, yaitu memiliki jiwa kebersamaan. Jiwa ini harus dibentuk di dalam diri seorang Muslim, rukun jamaah," kata dia.

Rukun jamaah memiliki empat ciri. Pertama, berpegang teguh kepada ajaran Allah SWT. Kedua, tidak memiliki sifat atau motivasi untuk memecah belah umat. Ketiga, kemampuan untuk mentautkan hati. Jadi, umat Islam bisa saling menjaga dan saling mencintai. Terakhir adalah ukhuwah Islamiyah. Kalau sudah melaksanakan hal ini kondisi umat secara umum pasti akan lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement