Jumat 12 Aug 2016 21:36 WIB

Pertanda Apa Jilbab di Ajang Olimpiade?

Pemain boli pantai Mesir berjilbab.
Foto: Reuters
Pemain boli pantai Mesir berjilbab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan jilbab oleh sejumlah atlet yang berlaga di berbagai cabang di ajang Olimpiade di Rio De Janeiro, Brasil 2016, merupakan pertanda olahraga adalah alat pemersatu keragaman di dunia.

"Olahraga harus dipahami sebagai alat pemersatu tanpa harus membedakan suku, agama, negara, dan sebagainya. Olahraga adalah sarana untuk merekatkan hubungan manusia bebas dari kepentingan apapun," kata Wakil Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga DPP PKS Juli Wibowo dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (12/8).

Menurut dia, jilbab bukannya justru menghalangi seseorang dalam berprestasi, justru menunjukkan bahwa Islam tidak mengenal diskriminasi. Selain itu, juga memperlihatkan jilbab bukanlah sebagai halangan dalam berolahraga dan berprestasi.

"Ini juga sebagai pesan moral bahwa dalam Islam tidak ada diskriminasi laki dan perempuan. Semua berhak berolahraga," katanya.

Baca juga, Pemain Voli Olimpiade: Saya tak Akan Melepaskan Jilbab.

Menurutnya, slam tidak hanya sebagai penutup aurat tapi juga produk budaya yang mengikuti zaman. Juli mengajak para industri dan desainer baju muslimah memberikan rancangan ideal bagi para atlet perempuan.

Rancangan tersebut, lanjutnya, tidak hanya yang menutup aurat, tapi juga nyaman, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Semakin banyak atlet perempuan yang berjilbab juga akan mendorong semakin populernya cabang cabang olahraga yang dulu mustahil dilakukan perempuan muslimah menjadi cabang olahraga yang bisa dimainkan oleh siapapun, termasuk para muslimah."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement