Sabtu 30 Jul 2016 22:50 WIB

Selendang Baduy Warnai Pembukaan MTQ Nasional

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (kanan) bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan) dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi (kiri) menghadiri pembukaan MTQ Nasional Ke-XXVI di Islamic Center Kota Mataram, Nusa Tenggara
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (kanan) bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan) dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi (kiri) menghadiri pembukaan MTQ Nasional Ke-XXVI di Islamic Center Kota Mataram, Nusa Tenggara

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Para kafilah asal Provinsi Banten mengenakan selendang khas masyarakat adat Baduy (lomar) pada pembukaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-XXVI di Mataram, Sabtu (30/7) malam.

Selendang warna biru corak hitam tersebut diselendangkan di leher para kafilah Banten yang duduk di sayap kiri halaman Islamic Center pada pembukaan MTQ Nasional tersebut. Pengenaan selendang khas Baduy sebagai ciri khas kafilah Banten sekaligus sebagai upaya promosi pariwisata Banten salah satunya masyarakat adat Baduy.

"Selain memakai selendang sebagai ciri Banten. Kemarin pada saat pawai taaruf juga kita menampilkan kesenian debus yang merupakan kesenian tradisional khas Banten," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten Opar Sohari.

Pembukaan MTQ Nasional ke-XXVI Tahun 2016 dilangsungkan di halaman Islamic Center Provinsi Nusa Tenggara Barat di Kota Mataram. MTQ Nasional ke-XXVI oleh Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan dihadiri sejumlah kepala daerah termasuk Gubernur Banten Rano Karno.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan MTQ hendaknya dijadikan momentum untuk membumikan Alquran agar lebih dipahami dan dimengerti. "Dalam MTQ ini prestasi yang utama, tetapi yang lebih utama lagi adalah syiar dan dakwah bagaimana membumikan Al Quran. Jadikan Al Quran nafas dan pegangan hidup yang hakiki," kata Presiden Joko Widodo di hadapan ribuan orang yang menyaksikan pembukaan MTQ tersebut.

Presiden juga mengajak masyarakat menghayati dan memegang teguh nilai-nilai hakikat dan makna serta tujuan MTQ sehingga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bentuk pengamalan Al Quran tersebut, Presiden juga meminta agar mengutamakan pembelaan pada yang fakir dan miskin, bukan pada nilai keserakahan dengan mengumpulkan harta dan menghitungnya.

"Indonesia harus jadi pusat pembelajaran Islam dunia, karena Islam di Indonesia seperti obat yang paten yakni Islam yang moderat. Untuk itu saya sudah keluarkan Perpres untuk mendirikan Universitas Islam Internasional Indonesia," kata presiden.

Selain dimeriahkan dengan penampilan grup Bimbo serta Purwacaraka Orkestra, pembukaan MTQ Nasional di Mataram juga diramaikan dengan pesta kembang api serta tarian kolosal dari tim kesenian Provinsi NTB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement