Kamis 10 Nov 2016 15:01 WIB

Wanita Berperan Penting dalam Industri Pariwisata Halal

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Pengunjung melihat-lihat paket wisata halal di salah satu stand pameran Garuda Indonesia Travel Fair, di Trans Studio Mall, Jl Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (7/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Pengunjung melihat-lihat paket wisata halal di salah satu stand pameran Garuda Indonesia Travel Fair, di Trans Studio Mall, Jl Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Dalam studi yang dibuat perusahaan teknologi perjalanan, Amadeus, terungkap bahwa wanita memegang kunci penting dalam memengaruhi proses pengambilan keputusan dan perencanaan perjalanan wisata, terutama dalam pemilihan destinasi wisata.

Laporan Halal Travel 2016 menyebut, wanita memutuskan destinasi wisata yang akan dikunjungi berdasarkan informasi lisan dan masukan orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman.

''Wanita ingin kegiatan wisata yang dilakukan menyenangkan semua anggota keluarga,'' tulis laporan itu seperti dilansir Star2.com beberapa waktu lalu.

Laporan itu juga menyebut wanita memiliki tingkat keterlibatan tinggi untuk hal-hal yang berkaitan dengan aneka pemesanan dan persiapan perjalanan tambahan. Masukan dari pihak lain juga tergolong penting bagi wanita.

Melihat hal itu, Amadeus melihat industri pariwisata halal masih akan bergerak. Pertumbuhan jumlah wisatawan Muslim diprediksi akan mencapai 150 juta orang pada 2020. Sementara belanja mereka untuk segmen ini diprediksi mencapai 200 miliar dolar pada 2020, meningkat dari 145 miliar dolar AS pada 2014.

Laporan Amadeus ini juga mengajak industri untuk menjajaki variasi kebutuhan para wisatawan Muslim. Wisatwan Muslim dari satu negara dengan negara lainnya.

Beberapa hal yang laik diperhatikan adalah kenyamanan, eksplorasi, berorientasi keluarga, dan kesederhanaan. Laporan ini juga menggarisbawahi tiga elemen yang dibutuhkan wisatawan Muslim yakni optimalisasi nilai perjalanan, akomodasi memadai, dan destinasi ramah keluarga.

Wisatawan Muslim menyukai paket wisata yang bisa memenuhi kebutuhan mereka sebagai Muslim. Sementara apartemen dan hotel jadi akomodasi yang lebih disukai bagi wisatawan Muslim.

Bicara soal destinasi, wisatawan Muslim lebih melakukan eksplorasi dengan tetap berada di koridor yang sesuai nilai Islam, termasuk perjalanan yang terintegrasi dengan makan di restoran halal dan waktu istirahat untuk shalat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement