Sabtu 30 Jul 2016 20:35 WIB

Ada Gerakan Sejuta Perangkat Shalat untuk Muslim Traveller di Eropa Barat

Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) Priyadi Abadi (tengah) menyerahkan sumbangan perangkat shalat dari IITCF kepada pengurus La Grande Mosquee de Paris di Jalan 2bis Place du Ouits, Paris, Perancis, Jumat (29/7/2016).
Foto: Dok IITCF
Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) Priyadi Abadi (tengah) menyerahkan sumbangan perangkat shalat dari IITCF kepada pengurus La Grande Mosquee de Paris di Jalan 2bis Place du Ouits, Paris, Perancis, Jumat (29/7/2016).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) saat ini tengah menggelar pelatihan yang dinamakan West Europe Tour Leader Moslem Educational Trip (WEMET) Batch II.   Kegiatan yang diadakan tanggal 28 Juli hingga 10 Agustus 2016  itu menyusul sukses WEMET Batch I yang dilaksanakan  pada Februari 2016.

Chairman IITCF Priyadi Abadi mengemukakan, WEMET Batch II  mencakup 13  kota dan  enam  negara. “Kota-kota tersebut adalah Paris (Perancis), Brussels (Belgia), Amsterdam, dan Den Haag (Belanda), Koln,  Heidelberg, Titisee (Jerman), Lucerne, Mt Titlis (Swiss), serta Milan, Venice, Pisa dan Roma (Italia),” kata Priyadi Abadi pada acara  Halal Bi Halal & Pre Departure Briefing  West Europe Moslem Educational Trip (WEMET) Batch II di Hotel Amaris Tebet Jakarta, Senin (25/7/2016).

Priyadi menambahkan, salah satu kegiatan yang  dilaksanakan oleh IITCF pada WEMET 2 tersebut adalah mendistribusikan perlengkapan shalat di Eropa. “Salah satu agenda utama kami dalam WEMET 2 menggulirkan   Gerakan Sejuta Perangkat Shalat untuk Muslim Traveller di Eropa Barat. Bentuknya berupa penyerahan sumbangan  perlengkapan shalat, yakni  kain sarung, mukena, sajadah dan sandal ke masjid-masjid, tempat belanja dan restoran yang kami kunjungi selama berada di Eropa  Barat,” kata Priyadi yang juga Dirut Adinda Azzahra Group.

Secara keseluruhan, kata Priyadi, ada sekitar 25 tempat di Eropa yang akan disambangi oleh rombongan WEMET 2. Menurut Priyadi, gagasan menebar perlengkapan shalat di masjid, tempat belanja dan restoran di beberapa negara Eropa itu berkaca dari WEMET 1 yang digelar tanggal 14-26 Februari 2016.

 

“Saat kami berkunjung ke sejumlah tempat belanja dan restoran di kota-kota Eropa pada Februari 2016, kami beberapa kali  menemui kendala untuk melakukan shalat karena umumnya tempat belanja dan restoran tersebut  tidak mempunyai fasilitas ibadah untuk Muslim.  Kalaupun ada ruangan yang bisa dipakai untuk shalat, namun tidak ada perlengkapan shalat berupa kain sarung, mukena, maupun sajadah,” ungkapnya.

Karena itulah, kata Priyadi, IITCF mencanangkan untuk mendistribusikan perlengkapan shalat di masjid, tempat belanja dan restoran di Eropa. “Hal ini tentunya bukan hanya buat rombongan IITCF, melainkan siapa saja turis yang berkunjung ke masjid-masjid,  tempat-tempat belanja dan restoran tersebut. Tidak hanya turis dari Indonesia, melainkan turis dari berbagai negara yang ingin menunaikan ibadah shalat di tempat-tempat tersebut,” paparnya.

Kegiatan pengumpulan perlengkan shalat itud diadakan selama tiga bulan lebih. “Alhamdulillah, kami menerima sumbangan berupa kain sarung, mukena, sajadah dan sandal dari teman-teman anggota IITCF, khususnya pengusaha travel dan tour leader dari seluruh Indonesia. Mereka mengirimkan barang-barang tersebut ke  sekretariat IITCF di Jakarta, untuk kemudian disalurkan ke Eropa,” tuturnya.

Priyadi menyebutkan, toko-toko dan restoran di Eropa  yang akan disambangi dan disumbang perlengkapan shalat oleh rombongan WEMET Batch 2 IITCF antara lain, Salero Minang, Resto Desa, Bucherer, Tobben Gifts, Max Shoes, Gassan, Coster Diamond, Benlux Duty Free, Drubba,  Gobelin, Filma, dan Pierotucci.

Priyadi mengemukakan, selama program WEMET 2, para peserta akan melaksanakan shalat maupun berintekasi dengan pengurus masjid di Paris, Brussels, Amsterdam, Den Haag, Heidelberg, Koln, Milan  dan Roma. “Kedatangan rombongan IITCF  ke masjid-masjid tersebut tidak hanya untuk melaksanakan shalat, tapi juga untuk berdiskusi dengan para pengurus masjid-masjid tersebut. Sekaligus menyerahkan sumbangan perlengkapan shalat,” kata Priyadi.

Masjid pertama yang mendapatkan sumbangan perlengkapan  shalat  dari IITCF adalah La Grande Mosquee de Paris di Jalan 2bis Place du Ouits, Paris, Perancis, Jumat (29/7/2016). “Sumbangan perangkat shalat berupa sajadah, mukena, sarung dan sandal hasil sumbangan sahabat-sahabat IITCF tersebut kami serahkan seusai shalat Jumat  dan diterima oleh pengurus masjid Madam Dubois,” kata Priyadi melalui broad cast dari Paris kepada Republika, Sabtu (30/7/2016).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement