Sabtu 02 Jul 2016 03:50 WIB

Islam Tumbuh Subur di Negara Komunis Kuba

Rep: Amri Amrullah/ Red: M Akbar
muslim di kuba sedang menjalani ibadah shalat berjamaah
Foto: muslimmirror.com
muslim di kuba sedang menjalani ibadah shalat berjamaah

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Sebagai negara yng masih memegang prinsip ideologi sosialis komunis, Kuba ternyata menyimpan cerita lain perkembangan Islam di negara Karibia ini.

Perkembangan muslim Kuba belakangan tumbuh warga asli Kuba, bukan dari para imigran Timur Tengah. Mata Linares Gonzalez, 60 tahun seorang mualaf dan mengganti namanya menjadi Islam Fatima, menjelaskan kondisi Islam di Kuba.

Ia menjelaskan perkembangan Islam di negara Fidel Castro itu sebagian besar akibat perpindahan agama warga asli Kuba menjadi seorang muslim. Bahkan Fatima, menegaskan Islam sudah dikenal lama ketika Spanyol mengenalkan budak-budak dari wilayah Moor (Afrika Utara) yang lekat dengan budaya Spanyol.

"Islam telah berperan penting di Kuba sejak kedatangan Christopher Colombus ke pulau ini," ujar Fatima USA Today, Jumat (1/7).

Dalam sejarahnya, tidak lama setelah pemimpin komunis, Fidel Castro mengambil alih Kuba pada 1959, berbagai larangan agama dilancarkan. Bahkan gereja Katolik, sekolah-sekolah agama ditutup.

Namun dalam beberapa tahun belakangan, pemerintah Kuba sepertinya mulai mengurangi pembatasan-pembatasan aktivitas keagamaan. Ini terlihat dengan kembali maraknya aktivitas Katolik, aliran kepercayan  Afrika-Karibia dan Islam.

Pedro Lazo Torres yang kini berganti nama menjadi Imam Yahya mengungkapkan, dahulu masih sangat sedikit muslim Kuba yang melakukan aktivitas keagamaannya. Namun kini muslim Kuba tidak canggung melakukan ibadah shalat hingga ke jalan raya.

Torres yangkini juga menjabat Presiden Liga Muslim Kuba mengonfirmasi jumlah muslim asli Kuba terus meningkat. Torres mengatakan populasi Muslim telah berkembang sebagian karena siswa yang melakukan perjalanan ke Kuba dari Chad, Niger, Nigeria dan Rwanda.

"Sembilan puluh sembilan persen dari Muslim Kuba yang masuk Islam dan tidak turun dari Arab," kata Ahmed Abuero, salah seorang Imam Masjid di Havana.

Namun salah satu yang menghambat warga Kuba bisa menjadi muslim yang sempurna adalah kesulitan meninggalkan budaya masyarakat Kuba. Diantaranya berhenti minum Alkohol, menikmati daging babi, hingga kehidupan masyarakat Kuba lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement