Selasa 31 Jul 2018 05:01 WIB

Haji dan Sumur Zamzam dalam Taurat dan Alquran

Antara teks Taurat dan nash Alquran soal sumur Zamzam ternyata saling melengkapi.

Sumur Zamzam.
Foto:
Sumur Zamzam.

Dalam dokumen-dokumen Rabbinik, kesinambungan tradisi intelektual Rabbi Bachya ben Asher hingga Rabbi Ibn Ezra dapat ditelusuri secara akademik.

Rabbi Bachya ben Asher (1255 - 1340 M.) murid utama Rabbi Shlomo ben Avraham Aderet/Rashba (1235 - 1310 M), dan Rashba adalah murid utama Rabbi Moshe ben Nachman/Ramban (1194 - 1270 M.), sedangkan Ramban sendiri sangat akrab dengan karya intelektual Rabbi Avraham Ibn Ezra (1089 - 1164 M.).

Karya Ibn Ezra אבן עזרא על התורה (Ibn Ezra 'al ha-Torah) ini merupakan karya yang disusun berdasar Torah she be'al phe (Torah Lisan). Itulah sebabnya dalam buku עיונים בלשונות הראב"ע karya Abe Lipshitz (Chicago: the College of Jewish Studies Press, 1969) disebutkan adanya banyak kutipan dari karya Ibn Ezra yang termaktub dalam tulisan-tulisan rabbi-rabbi otoritatif era Rishonim.

photo
Buku karya Menachem Ali yang terbut dalam edisi bahasa Inggris. Dalam waktu dekat segera terbit dalam edisi bahasa Prancis.
Dan kebenaran teksnya itu pun dikonfirmasi oleh mereka sendiri, di antaranya Rabbi David Kimchi/Radak (1160 - 1235 M.), Rabbi Moshe ben Nachman/ Nachmanides (1194 - 1270 M.), Rabbi Bachya ben Asher (1255 -1340 M.) dan para Tosafis yang pernyataan mereka juga termaktub dalam teks Gemara, Talmud Bavli.

Yang lainnya separate Rabbi Moshe ben Maimon/ Maimonides (1135 - 1204 M.) berkata: "study them (Ibn Ezra's words) with intelligence, understanding and deep insight." H. Norman Strickman, Ibn Ezra's Commentary on the Pentateuch. Genesis. Bereshit (New York: Menorah Publishing Company, 1988), p. xxii) juga berpendapat sama.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement