Senin 19 Nov 2012 21:02 WIB

Aliran Ingkarus Sunnah (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Kelompok Ingkarus Sunnah merupakan suatu aliran pemikiran tentang penyangkalan atau pengingkaran terhadap otoritas sunah atau hadis Nabi Muhammad SAW sebagai sumber ajaran Islam setelah Alquran.

Ragib Al-lsfahani (wafat  502 H/l 108 M), seorang ahli fikih dan ahli tafsir mengartikan inkar sebagai "penyangkalan dengan ucapan (lidah) sebagai perwujudan dari penolakan hati”.

Penyangkalan ini terjadi karena ketidaktahuan mengenai hakikat sesuatu yang disangkal itu. Imam Syafi’i menyatakan kelompok ini muncul di pengujung abad kedua atau awal abad ketiga Hijriah.

Sejarah Timbulnya Ingkarus Sunnah

Sunah atau hadis Nabi SAW berawal pada masa Nabi Muhammad SAW. Saat itu, belum seorang pun di antara umat Islam yang mempersoalkan eksistensi dan otoritas hadis Nabi SAW tersebut.

Semua ketidaktahuan dan keraguan yang terjadi dapat langsung ditanyakan kepada Rasulullah SAW dan penjelasan yang disampaikan beliau mutlak diterima dan diyakini kebenarannya oleh para sahabat.

Setelah Rasulullah SAW wafat, terjadi kesepakatan di antara umat Islam untuk menempatkan hadis sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah Alquran. Kesepakatan tersebut tetap terpelihara pada masa Khulafa Ar-Rasyidun (Empat Khalifah Besar yaitu; Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Talib) dan masa Bani Umayyah (41 H/661 M-133 H/750M).

Dapat dimaklumi, karena di samping masa hidup para sahabat sangat dekat dengan masa hidup Nabi SAW, keimanan mereka terhadap Nabi SAW Paling tinggi sehingga mereka tidak mungkin mengingkari ajarannya.

Demikian juga pada masa Bani Umayyah. Masih banyak sahabat Nabi SAW dan para murid mereka yang tinggi keimanannya kepada Nabi SAW.

Pengingkaran terhadap hadis-hadis Nabi SAW mulai muncul pada masa Bani Abbas (132 H/750 M-320 H/ 932 M). Pada masa ini, umat Islam telah banyak berintegrasi dan mengadopsi pemikiran- pemikiran rasional Yunani atau Persia.

Masa ini bersamaan dengan masa hidup Imam Syafi’i. Oleh karena itu, Imam Syafi’i banyak berhadapan dengan para pengingkar sunah dan termasuk paling berjasa membela hadis dari gerakan atau kegiatan mereka yang ingin menghilangkan hadis dari tatanan hukum Islam.

Itu pula sebabnya, informasi tentang Ingkarus Sunnah lebih banyak diperoleh dari karya-karyanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement