Ahad 24 Jun 2018 07:14 WIB

Museum Budaya Islami akan Dibuka di Inggris

Koleksi museum berasal dari Afrika Barat hingga Asia Tenggara.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nur Aini
British Museum di London/Ilustrasi
Foto: dofreestuff.com
British Museum di London/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Sebuah museum budaya Islami akan dibuka di Inggris pada Oktober mendatang. Beberapa benda berharga dari era Ottoman akan terbuka untuk pengunjung di Museum Inggris yang terkenal di dunia, The Albukhary Foundation Gallery of the Islamic World.

Dilansir di Anadolu, dalam pameran utama, museum The Albukhary Foundation Gallery of the Islamic World itu akan memamerkan koleksi Islam kelas dunia. Hal itu termasuk seni Turki yang sangat baik dari era Utsmaniyah serta dari geografi Islam.

"Galeri baru akan menjadi presentasi yang komprehensif dari dunia Islam melalui seni dan budaya material," kata pengelola  Museum Inggris itu. Dia mengatakan, pembukaan museum itu akan menggarisbawahi koneksi global di seluruh wilayah yang luas di dunia dari Afrika Barat ke Asia Tenggara dan mencerminkan hubungan antara dunia kuno dan abad pertengahan serta dunia modern.

Menurut kurator Museum Inggris, Venetia Porter, dalam galeri baru itu nantinya memiliki dua kamar. Masing-masing akan menceritakan kisah budaya Dunia Islam dari daerah yang membentang dari Afrika Barat ke Asia Tenggara dari abad ke-7 hingga hari ini.

Penciptaan Galeri Yayasan Albukhary ini, kata dia, akan memberikan kesempatan luar biasa untuk menampilkan hal-hal kehidupan sehari-hari seperti permainan modern dan alat musik. Koleksinya meliputi arkeologi, seni dekoratif, wayang kulit, seni buku, tekstil, dan seni kontemporer.

"Kami tahu betapa pentingnya tradisi Karagoz (nama umum tradisi boneka wayang Turki) di Turki sekarang tetapi memiliki tradisi yang sangat panjang juga," kata Porter.

Porter menekankan museum itu  juga akan memasukkan boneka bayangan yang dibuat oleh Metin Ozlen. Metin Ozlen merupakan salah satu dalang Karagoz yang paling terkenal di Turki.

Selain itu, dia menyebut akan ada contoh lain dari budaya Ottoman akan terwakili di galeri baru. Porter mengatakan lampu masjid Ottoman yang penting dibuat di Iznik dan spanduk Ottoman yang indah dari periode Selim III (1761-1808) adalah salah satu objek yang akan dipajang.

Museum itu juga akan memiliki koleksi benda-benda lain dari budaya Ottoman yang kaya, termasuk sepasang baki mandi dari kayu yang dihias dengan mutiara. Koleksi lainnya adalah contoh-contoh tembikar keramik Iznik dan pakaian yang berhubungan dengan Sultan Selim III. "Islam telah memainkan peran penting dalam peradaban besar sebagai keyakinan, sistem politik dan budaya. Kami akan menampilkan objek yang memberikan gambaran tentang pertukaran budaya di daerah yang membentang dari Nigeria ke Indonesia dan dari abad ke-7 hingga hari ini,” kata pengelola Museum Inggris dalam siaran pers.

Selain itu, galeri itu akan menambah koleksi baru yang akan mencakup halaman bergambar abad ke-14 yang menakjubkan dari salah satu tradisi lisan yang paling terkenal, yakni epik Persia Shahnama atau Kitab Raja-raja. Koleksi itu akan ditampilkan bersama folio-folio monumental kaisar Mughal India abad ke-16, Akbar's Hamzanama atau Petualangan Hamza.

The Albukhary Foundation adalah organisasi nirlaba internasional yang berbasis di Malaysia. Selama 40 tahun terakhir, yayasan itu mempromosikan di bidang pendidikan dan warisan budaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement