Jumat 25 May 2018 11:57 WIB

Kisah Nabi di Balik Sejarah Masjid Tulang di Al-Ula

Bangunan masjid ini terbuat dari batu, dan lumpur digunakan untuk menutupi dinding.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andi Nur Aminah
Beribadah di masjid  (ilustrasi)
Foto: AP
Beribadah di masjid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Arab Saudi kaya akan berbagai peninggalan bersejarah. Salah satunya dalam wujud masjid-masjid. Di wilayah Al-Ula, yang terletak 300 km sebelah utara Madinah, terdapat sebuah masjid bersejarah yang dinamakan Masjid Al-Izam (Masjid Tulang).

Menurut sejarah, pada tahun ke-9 setelah Hijrah dari Makkah ke Madinah, Nabi Muhammad yang kala itu tengah dalam perjalanan menuju perang, menandai kiblat dengan menggunakan tulang. Kala itu, Nabi dikatakan tidak dapat menemukan batu atau balok.

Untuk menandai peristiwa tersebut, penduduk di daerah Al-Ula kemudian membangun sebuah masjid di tempat itu dan menamakannya Masjid Al-Izam. Bangunan masjid ini terbuat dari batu, sementara lumpur digunakan untuk menutupi dindingnya. Namun, masjid ini telah mengalami beberapa kali restorasi (pemugaran). "Sebutan masjid dapat ditemukan di banyak sumber ilmiah terkenal," kata seorang peneliti di otoritas pembangunan Madinah, Abdullah Kaber, dilansir di Arab News, Jumat (25/5).

Kabar mengatakan, Masjid Al-Izam telah menarik perhatian Raja Salman. Karena Raja Salman fokus pada pemulihan sejumlah masjid bersejarah di seluruh wilayah Kerajaan Saudi. Sementara itu, Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional (SCTH) berencana untuk mengembangkan pariwisata di Al-Ula karena daerah itu memiliki banyak situs dan peninggalan bersejarah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement