Selasa 28 Feb 2017 21:06 WIB

Dinasti Saud, Menggariskan Suksesi Kekuasaan Berdasar Garis Keturunan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Kota Riyadh, ibukota Kerajaan Arab Saudi.
Foto:

Menurut pengamat asing, Mohammed adalah cucu terbaik dari Ibn Saud di kerajaan. Raja Abdullah terdahulu memilihnya sebagai Menteri Dalam Negeri pada November 2012.

Alqaidah tunduk pada penanganannya yang cekatan terhadap kampanye pengeboman kelompok ini pada 2003-2006. Mohammed bin Nayef juga memiliki jaringan mata-mata yang berhasil menggagalkan serangan berulang-ulang oleh kelompok Alqaidah sayap Yaman.

Sementara, kursi deputi Putra Mahkota diduduki oleh Mohammed bin Salman. Ayahnya, Raja Salman memilihnya menjadi deputi sejak April 2015. Pria kelahiran 1985 ini juga menjabat posisi menteri pertahanan. Diusia mudanya, ia sudah menjadi deputi Perdana Menteri juga Kepala Dewan Urusan Ekonomi dan Pengembangan.

Raja Salman sendiri naik tahta dua tahun lalu. Sebelumnya ia merupakan Putra Mahkota sejak 2012 hingga 2015. Ia dipilih sebagai raja tak lama setelah Raja Abdullah bin Abdulaziz meninggal.

Raja Salman merupakan salah satu dari tujuh putra yang lahir dari istri favorit pendiri Arab Saudi Abdulaziz ibn Saud, Hassa bint Ahmed al-Sudairi. Pada 1962, ia menjadi gubernur Provinsi Riyadh hingga 2011.

Sejak saat itu ia jadi Menteri Pertahanan. Pamor Salman terus menanjak di dunia perpolitikan Saudi hanya dalam beberapa tahun. Apalagi setelah ia mendekatkan hubungan Saudi dengan Barat baik secara politik maupun ekonomi.

Sehingga tak butuh waktu lama untuk menunjuknya sebagai pengganti sang kakak, alm. Raja Abdullah. Salman sudah sering memimpin rapat kabinet selama beberapa bulan sejak jadi Putra Mahkota. Ia juga menangani hampir semua perjalanan kerajaan keluar negeri.

Selama jadi gubernur Riyadh pun, Salman punya rekam jejak baik dalam pemerintahan. Selama lima dekade, ia menjalankan reformasi membasmi korupsi. "Ia adalah kombinasi dari pembaru, hakim, juri dan pelobi isu ekonomi," kata mantan Duta Besar AS untuk Arab Saudi, Robert Jordan pada CNN.

Peran Salman di Riyadh juga termasuk menjaga keluarga kerajaannya dengan baik. Ia memastikan mereka hidup dalam kondisi aman, damai dan tanpa publisitas berlebihan.

Ia menarik investasi asing ke Riyadh, meningkatkan pariwisata dan proyek ibukota lainnya. Ia memperkuat hubungan dengan Barat.

Pada 2011, ia memerintahkan pemberantasan pengemis. Pengemis asing dideportasi dan pengemis lokal direhabilitasi.

Setelah menjadi menteri pertahanan ia semakin bersinar dengan tanggung jawab yang lebih besar. Di tangannya, kerajaan mengalami modernisasi dan perubahan. Saudi mereformasi menjadi lebih maju.

Media barat menyebutnya anggota keluarga kerajaan yang cerdas dan pekerja keras. Sebagai menteri pertahanan, ia membuat Saudi bergabung dengan koalisi pimpinan AS untuk melawan ISIS pada 2014.

Sejumlah putra Raja Salman kini menempati beberapa posisi penting. Termasuk Pangeran Sultan yang pada 1980an jadi astronit Muslim pertama. Ia saat ini menjabat otoritas pariwisata Saudi.

Pangeran Abdulaziz kini jadi wakil menteri perminyakan dan Raja Faisal adalah gubernur wilayah Madinah. Putranya yang lain, pangeran Khaled adalah salah satu pilot yang melakukan serangan udara pertama pada ISIS tahun lalu

sumber : Wall Street Journal/Public Broadcasting Service (PBS)
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement