Selasa 20 Oct 2015 10:43 WIB

Jejak Rumah Sahabat di Madinah

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Masjid Nabawi di Madinah
Foto: Republika/Musiron
Masjid Nabawi di Madinah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai salah satu kota bersejarah dalam Islam, Madinah, kaya dengan situs-situs sejarah. Dr Muhammad Ilyas Abdul Ghani dalam Tarikh Madinah al-Munawwarah mengatakan, di antara kategori situs tersebut adalah rumah para sahabat yang terletak tak jauh dari Masjid Nabawi.

Selain rumah Rasulullah SAW di Raudlah, ada pula rumah sahabat yang lain, di antaranya, salah satu kediaman Abu Bakar RA, Ali bin Abi Thalib dan istrinya, Fatimah binti Muhammad SAW, dan tempat tinggal Abdullah bin Umar RA.

Sayangnya, perluasan masjid kedua yang didirikan Rasul setelah Masjid Quba itu tak menyisakan bangunan memorial itu. Pada 1372 H, Raja Abdul Aziz meluaskan masjid ini menjadi 6.024 meter persegi pada 1372 H.

Perluasan ini dilanjutkan penerusnya, Raja Fahd pada 1414 H sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100 ribu meter persegi dan pelatarannya 135 ribu meter persegi. Berikut ini perkiraan letak ketiga rumah tersebut yang diutarakan dalam buku yang diterjemahkan ke versi Inggris dengan tajuk “History of Madina Munawwarah”.

Rumah Abu Bakar RA

Titik ini adalah perkiraan lokasi di mana salah satu rumah Abu Bakar di Madinah. Rumahnya berdekatan dengan dinding barat Masjid Nabawi. Pintu utamanya di dinding masjid bagian barat.

Abu Bakar memasang pintu kecil di dinding timur rumah yang memudahkan akses ke masjid. Pintu tersebut ditegaskan dalam Hadis Riwayat Bukhari. "Tutup semua pintu-pintu yang terbuka ke masjid kecuali pintu rumah Abu Bakar RA (dengan dia)."

Keluarga besar Umar

Jendela ini pada dinding kiblat di seberang Raudhah adalah pintu utama rumah Abdullah bin Umar, putra khalifah kedua, Umar bin Khattab. Lokasi tempat tinggalnya berada di timur mihrab Masjid Nabawi. Konon, Bilal mengumandangkan azan di atas atap rumah ini. Ketika itu, rumah ini merupakan salah satu rumah yang pintunya dibuka ke masjid. 

Khalifah bin Mansur Mehdi Abbasi menutup dinding selatan sampai baris pertama pada 165 H. Keluarga besar Umar berhenti menggunakan pintu tersebut. Sebagai alternatif, dibuatlah terowongan sebagai jalan masuk mereka. Pada 888 H, atas alasan keselamatan, Sultan Asyraf Aitabai menutup terowongan tersebut akibat membeludaknya minat pengunjung.          

Saksi Bisu Kebahagiaan Ali dan Fatimah

Pintu ini di sisi timur Raudhah menandai lokasi pintu rumah Ali bin Abi Thalib bersama sang istri tercinta, Fatimah RA, terletak. Fatimah adalah putri kesayangan Rasul. Dari pasangan suami istri inilah, keturunan Rasul dan para ahlul bait lahir dan berketurunan. Di lokasi ini pulalah, berdiri rumah yang menjadi saksi bisu kebahagiaan pasangan suami istri tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement