Kamis 04 Jun 2015 15:15 WIB

Pesantren Nuu War Bangun Masjid Menyerupai Kabah

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan meletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Nuu War, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/4).
Foto: ROL/Agung Sasongko
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan meletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Nuu War, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren Nuu Waar akan membangun masjid yang lokasinya tak jauh dari pondok. Masjid tersebut diberinama Masjid Agung Nuu Waar.

"Insya Allah, secara bertahap dalam waktu dua tahun masjid akan segera digunakan," kata Ustaz Fadhlan Garamatan kepada ROL, Kamis (4/6).

Menurut Ustaz Fadhlan, masjid adalah pusat pemberdayaan, pusat pembangunan manusia, dan pusat Miraj di Bumi. Satu tempat yang mendatangkan keberkahan di Bumi.

Nantinya, masjid tersebut berbentuk kotak segiempat dan hitam. Desainnya memang seperti Kabah, kiblat umat Islam. Ukurannya 35x35.

"Mengapa desainnya demikian, karena kami ingin memperlihatkan seperti apa Kabah, rumah Allah," kata dia.

"Di masjid ini, kami akan mendidik anak-anak Nuu Waar membaca dan menghafal Alquran. Mendidik mereka menjadi manusia yang beradab sehingga Indonesia tak lagi kesulitan mencari pemimpin, " kata dia.

Prosesi peletakan batu pertama dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan pimpinan daerah Kabupaten Bekasi.  "Alhamdullah, ditengah kesibukan beliau, mau menempatkan hadir di sini," kata ustaz Fadhlan.

Aher, sapaan akrab Gubernur Jabar,  menilai keberadaan Pesantren Nuu Waar bertujuan mendidik anak-anak Papua belajar agama Islam, bahasa Arab, dan ilmu pengetahuan lainnya. Karena itu, pesantren ini harus didukung dan dibantu.

"Karena masa depan Papua, masa depan Indonesia. Harapannya, apa yang telah pemerintah pusat dan daerah lakukan melalui berbagai program dapat mendukung kemajuan yang didorong orang Papua sendiri," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement