Senin 29 Dec 2014 07:40 WIB

Wiston Churchill Ternyata Kagum Pada Islam

Winston Churchill
Foto: reuters
Winston Churchill

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Semasa perang, Wiston Churchil dikenal sebagai pemimpin yang tangguh. Berbagai kisah diceritakan ihwal kepahlawanan Churchill mempertahankan Inggris dari serangan Nazi. Namun, ada satu kisah yang tidak pernah terungkap.

Perdana Menteri Inggris itu ternyata kagum dengan Islam. Akantetapi, anggota keluarganya cemas kekaguman itu akan membawa Churchill menjadi Muslim. “Jangan pernah menjadi Muslim. Saya meliat kecenderungan Anda tertarik dengan Islam,” tulis Lady Gwendoline Bertie,  adik ipar Churchill dalam suratnya yang ditemukan Warren Dockter, peneliti sejarah Cambrigde, seperti dilansir Onislam, Senin (29/12).

Lady Gwendoline, yang menikah dengan kakak Churchill, Jack, menambahkan, "Jika Anda datang menjadi Muslim, Anda mungkin mengira akan berjalan mudah. Tapi Anda tidak tahu apa yang saya maksud, akan banyak yang menentang putusan Anda,” kata dia.

Dalam sebuah surat kepada Lady Lytton pada tahun yang sama, Churchill menulis, "Anda akan berpikir saya pasha [pangkat perbedaan di Kesultanan Ustmani). Saya berharap .”

Menurut Dockter, ketakutan anggota keluarga Churchill tak hanya menyoal kekaguman terhadap Islam. Tetapi Churchill melihat Islam dan Kristen sederajat. Ini bisa dilihat dari izin yang diberikan Churchill terhadap pembangunan masjid di London. Churchill sendiri menyumbang 100 ribu poundsterling.

Awalnya, pembangunan itu dikritik. Namun, Churchill berhasil memenangkan dukungan.  "Banyak teman-teman kita di negara-negara Muslim  menyatakan apresiasi yang besar dari hadiah ini," katanya kepada House of Commons pada bulan Desember 1941.

Pengaruh Victoria

Dockter yang menelusuri ketertarikan Churchill terhadap Islam menyimpulkan perdana menteri Inggris itu sangat perhatian dengan isu yang terjadi di dunia Islam. Misalnya saja, perang yang terjadi di Sudan dan India.

Di kedua negara itu, Churchill pernah ambil bagian.

“Jadi, ia punya pengalaman berada di wilayah Islam,” kata Dockter, melihat dari apa yang dituliskan Lady Gwendoline.

Dockter mengungkap pengalaman itu membuat perspektif lain dalam diri Churchill. Misalnya, ia menentang perang melawan suku Islam di Utara Nigeria. Sikap ini jelas berbeda dengan para tokoh politik Eropa di zamannya.

“Pandangannya tentang Islam dan Muslim begitu kompleks yang kemudian menyatu dengan cita-cita orientalis. Sebagian besar gagasan Churchill memang terinspirasi Ratu Victoria yang kagum dengan suku Badui,” kata Dockter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement