Rabu 13 Aug 2014 20:53 WIB

Menelisik Kekayaan Sastra Islam (2)

Sastra Islam dipengaruhi beragam latar belakang etnis, khususnya di wilayah luar Arab.
Foto: Sara.theellisschool.org
Sastra Islam dipengaruhi beragam latar belakang etnis, khususnya di wilayah luar Arab.

Oleh: Fuji Pratiwi

Dalam artikel yang bertajuk Literature and Music in Muslim Civilization di laman Muslim History diungkapkan, baru pada abad ketujuh di era Dinasti Umayyah (661-750 M) tema syair dan puisi makin bervariasi serta makin singkat.

Perkembangan sastra kala itu mengikuti perkembangan musik, puisi jadi lazim diiringi musik. Tradisi ghazal pun muncul dengan sebuah naskah yang terkenal kitab al-Aghani (Buku lagu-lagu).

Kesusastraan Arab berkembang pesat pada masa Dinasti Abbasiyyah di pertengahan abad kedelapan, terutama pada masa Harun al-Rashid. Kala itu prosa menjadi bagian sastra yang paling berkembang. Abu Utsman Umar bin Bahr al-Jahiz (776-869 M) adalah tokoh prosa paling ternama di masanya.

Al-Jahiz dikenal dengan bukunya Kitab al-Hayawan (buku hewan) yang berisi anekdot yang bercampur fiksi dan fakta tentang hewan. Karyanya yang lain, Kitab al-Bukhala (Kisah Orang Bakhil) berisi studi psikologi manusia yang menggambarkan komunitas bangsa Arab.

Pada pertengahan adab ke-10 muncul jenis sastra baru, maqamat. Aliran ini diciptakan Badi' al-Zaman al-Hamadhani (1008 M). Hanya 52 dari sekitar 400 maqamat al-Hamadhani yang berhasil diselamatkan.

Abu al-Tayyib Ahmad al-Mutanabbi jadi tokoh penting dalam perkembangan puisi. Lahir di Kufa, Irak dan mendapat pendidikan kuat di Suriah, al-Mutanabbi mencuat menjadi tokoh puisi di awal abad ke-10. Puisi-puisinya dikenal dengan nilai-nilai kesetiaan, hormat, dan persahabatan.

Kontras dengan al-Mutanabbi, puisi-puisi Abu al-Ala al-Ma'arri (973-1057 M) justru berisi pesimisme dan skeptisme terhadap penguasa, Dinasti Abbasiyah. Namun, ini membuatnya jadi sastrawan yang dikagumi bangsa Eropa.

Muncul pula karya-karya sastra berisi catatan perjalanan yang diperkaya gambar peta. Idrisi dan Yaqut merupakan dua tokoh yang cukup dikenal untuk aliran sastra ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement