Senin 04 Jun 2012 08:03 WIB

Makkah: Hidup karena Pancaran Zamzam (Bag 1)

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Heri Ruslan
Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Antara
Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Muslim H. Nasution (1999) dalam Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah menguraikan, Makkah sebagai kota tua di muka bumi disebutkan dalam Alquran dengan beberapa nama. Di antara nama-nama itu adalah al-Balad (dalam surah Al-Balad ayat 1-2), Bakkah (Ali 'Imran ayat 96), dan Ummul Qura (surah Al-An'am ayat 92), Al-Balad al-Amin (surah At-Tin ayat 4), dan al-Qaryah (surah An-Nahl ayat 112).

Di antara nama-nama itu, ada dua yang terkenal. Pertama adalah makkah yang berarti "mendesak," maksudnya mendesak orang-orang yang berbuat maksiat atau ingkar kepada Allah untuk keluar dari kawasan itu. Kedua, bakkah, berarti "ramai" atau "penuh sesak." Sebab, pada musim haji, kota tersebut ramai didatangi jamaah hingga penuh sesak.

Kebanyakan ulama telah sepakat bahwa Makkah al-Mukarromah adalah bagian bumi yang paling mulia, di samping Madinah Al-Munawwarah. Kemuliaannya antara lain karena di kota itu terdapat Ka'bah yang dijadikan kiblat kaum Muslimin.

Dalam sebuah hadis disebutkan, "Wahai Makkah, demi Allah, sesungguhnya engkau adalah bumi Allah yang paling baik (mulia). Negeri yang paling disenangi Allah. Seandainya aku tidak diusir darimu, aku tidak akan meninggalkannya" (H.R.an-Nasa'i).

Namun demikian, sejarah atau periodisasi Kota Makkah tidak banyak terungkap, termasuk setelah periode Nabi Ismail as. Baru pada 25 abad setelahnya (sekitar abad 5 M), keberadaannya mulai tercatat sejarah, yakni pada masa Qushay bin Kilab, kakek kelima Nabi Muhammad saw.

Qushay mempunyai beberapa anak, salah satunya adalah Abdi Manaf bin Qushayyang memiliki beberapa anak termasuk Hasyim. Dari keturunan Hasyim inilah kakek Rasulullah saw, Abdul Muthalib, berasal.

Pada masa itu, Qushay dikenal sebagai salah satu pemimpin suku Quraisy. Suku ini dinisbatkan pada bani Kinanah (Quraisy bin Fihr bin Malik bin Nadhor bin Kinanah). Qushay mendapat tugas sebagai pemegang kunci sekaligus pemelihara Ka’bah. Dan dari Qushay, pemeliharaan Ka’bah dilanjutkan oleh keturunannya, hingga Abdul Muthalib.

Dan pada abad ke-6 (571) Masehi, Kota Makkah makin terkenal ke seantero dunia. Karena pada saat itulah Nabi Muhammad SAW dilahirkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement