Rabu 19 Jun 2019 18:51 WIB

Kemenag Pinjam Dana Bank Dunia Rp 3,7 T untuk Madrasah

Pinjaman Bank Dunia tersebut dilakukan melalui Kementerian Keuangan.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Madrasah, ilustrasi
Foto: Nonang/Republika
Madrasah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Kementerian Agama pihaknya sudah mengusulkan proyek ke Bank Dunia lewat dana Ppnjaman dan hibah luar negeri (PHLN). Hal ini dilakukan untuk mendongkrak kualitas madrasah swasta maupun negeri.   

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof Kamaruddin Amin mengatakan, "Untuk mendongkraknya kita sedang bekerjasama dengan Bank Dunia. Kita mengusulkan sebuah proyek di Bank Dunia lewat dana PHLN (Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN), yang kita sebut sebagai Reformasi Kualitas Pendidikan Madrasah," ujar Kamaruddin saat ditemui Republika.co.id di Kantor Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/6) lalu.  

Baca Juga

Menurut Kamaruddin, nilai pinjaman ke Bank Dunia tersebut cukup besar. Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya proyek \'Reformasi Kualitas Pendidikan Madrasah' tersebut disetujui Bank Dunia. 

"Nilainya Rp 3,7 triliun, cukup besar. Tapi yang melakukan Kementerian Keuangan. Awalnya, kami mengusulkan dan presentasi berkali-kali meyakinkan Bappenas. Kemudian Bappenas meyakinkan Kemenkeu, dan Kemenkeu negosiasi dengan Bank Dunia, dan akhirnya disetujui," katanya. 

Guru besar UIN Makassar ini menjelaskan, madrasah swasta menjadi tantangan tersendiri bagi Kemenag untuk mendongkrak kualitasnya. Namun, menurut dia,  dana proyek tersebut nantinya tidak hanya untuk madrasah swasta, tapi juga akan digunakan untuk meningkatkan kualitas madrasah negeri.  

"Jadi coverage proyeknya itu untuk seluruh Indonesia, bukan parsial, tidak hanya madrasah negeri atau madrasah tertentu, tapi seluruh madrasah di Indonesia akan dicover oleh proyek ini," ucapnya. 

Kamaruddin menambahkan, proyek ini sangat penting untuk mendongkrak kualitas lembaga pendidikan Islam. Karena itu, proyek ini akan segera dijalankan tahun depan. "Kita sudah bahas bersama dengan Bank dunia dan sudah disetujui. Jadi tahun depan sudah mulai berjalan," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement