Ahad 16 Jun 2019 20:02 WIB

Fokus Komaruddin Hidayat untuk UIII

Komaruddin Hidayat sebagai rektor UIII ingin membangun lembaga keilmuan internasional

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Hasanul Rizqa
Cendekiawan Muslim, Komaruddin Hidayat
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Cendekiawan Muslim, Komaruddin Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah melantik Prof Komaruddin Hidayat sebagai rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) periode 2019-2024 di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, pada Kamis (13/6) lalu. Kampus ini direncanakan akan segera beroperasi pada 2020 mendatang.

Komaruddin mengatakan, saat ini ia fokus pada pengembangan dan kajian keilmuan agar UIII benar-benar menjadi universitas yang memiliki standar dan kualitas internasional. Ia juga bertujuan agar kampus ini menjadi universitas yang berwibawa secara akademik. Sehingga, mampu menarik mahasiswa dan profesor asing datang ke Indonesia.

Baca Juga

"Sementara ini, yang jadi fokus saya adalah membangun lembaga keilmuan yang qualified sebagai epistemic community," kata Komaruddin, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Ahad (16/6).

Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini berharap UIII bisa menjadi penghubung dan fasilitator untuk peningkatan kualitas keilmuan perguruan tinggi keagamaan di Indonesia. Untuk ke luar negeri, UIII diharapkannya bisa menjadi jendela dan pintu masuk bagi peneliti dan ilmuwan asing yang tertarik melakukan studi kawasan, khususnya tentang Asia Tenggara.

"Semoga UIII bisa ikut serta mengenalkan kekayaan sejarah dan budaya Indonesia pada dunia lewat jalur akademik," lanjutnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan menjaga independensi kampus yang senantiasa mengembangkan budaya pemikiran yang kritis, serta menjaga netralitas dari tarikan politik praktis yang bersifat sesaat. Komaruddin menuturkan, ada beberapa agenda mendesak terkait pembangunan UIII ini.

Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya terus mengawal pembangunan infrastruktur kampus yang telah dimulai. Namun, sebagian lahan yang akan dibangun kampus tersebut tersandera oleh penghuni ilegal, sehingga berpotensi terlambat dalam target pembangunan. Karena itulah, menurutnya, Kemenag dan Pemerintah Daerah Jawa Barat selaku pihak yang bertanggung jawab harus diingatkan dan didukung agar proyek pembangunan kampus tersebut bisa rampung sesuai target.

Dalam hal penyempurnaan kurikulum, Komaruddin mengatakan ia akan melibatkan reviewer dari dalam dan luar negeri sesuai dengan keahliannya. Selanjutnya, ia juga akan segera membuat kriteria atau persyaratan calon dosen dan calon mahasiswa jenjang S2/S3.

Selain itu, ia juga akan membentuk atau mengangkat Majelis Wali Amanah (MWA) sebanyak sembilan orang, yang bertugas mengawasi dan memberikan masukan bagi pengembangan UIII.

Ia menuturkan, ada empat menteri ex officio, yang termasuk dalam anggota MWA tersebut. Mereka di antaranya, Menteri Agama, Menteri KemenristekDikti, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri.

Sementara itu, ia juga akan membentuk Dewan Pakar yang berjumlah 9 orang. Mereka terdiri dari ilmuwan asing yang memiliki reputasi internasional dan beberapa ilmuwan dalam negeri, yang bertugas memberikan saran pada UIII.

"Kami juga akan menjalin kerja sama dengan universitas dan negara asing yang sudah kami jajaki dan menyatakan minatnya dengan bantuan kedutaan RI," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement