Senin 29 Apr 2019 07:03 WIB

Jangan Sampai Medsos Melalaikan Diri dari Ramadhan

Tipsnya, anggap Ramadhan kali ini sebagai Ramadhan terakhir, yang sayang disiakan

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hasanul Rizqa
Kecepatan akses internet melalui ponsel makin menjadi kebutuhan. Ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Kecepatan akses internet melalui ponsel makin menjadi kebutuhan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Media sosial (medsos) tidak terpisahkan dengan rutinitas banyak orang, khususnya anak-anak muda. Memasuki bulan suci Ramadhan saat ini, penggunaan medsos sebaiknya dievaluasi secara menyeluruh. Hal itu disampaikan Ustazah dr Ferihana dalam ceramahnya yang bertema "Fiqih Sehari-hari Wanita di Bulan Ramadhan" di Masjid Suciati Saliman, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akhir pekan lalu.

Menurut dia, Ramadhan hendaknya dimanfaatkan secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan ketakwaan. Pasalnya, pahala amal ibadah yang dilakukan selama bulan suci itu akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Sayang sekali bila kesempatan besar ini dilalaikan hanya karena kecanduan bermain medsos.

Baca Juga

Lebih lanjut, dia mengaku khawatir bila anak-anak muda ketagihan bermedia sosial secara berlebihan. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna internet yang cukup besar. Di antara banyak pengaksesnya adalah generasi muda. Karena itu, Ustazah Ferihana meminta anak-anak muda, khususnya dari kalangan Muslimah, untuk bijak bermedia sosial.

Dia memandang cukup banyak kegiatan yang justru tidak bermanfaat dilakukan melalui medsos. Misalnya, mengomentari sesuatu yang tidak berguna hingga menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks. "Di medsos, kadang sibuk mengomentari status orang lain, haha-hihi dan kadang nyanyi-nyanyi yang tidak bermanfaat," ujar ustazah yang juga merupakan pemilik Klinik Gratis Dhuafa itu.

 

Jangan Lalai

Menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat cenderung mudah dilakukan via medsos. Karena itu, seseorang yang kecanduan medsos berpeluang untuk lalai dalam meningkatkan ibadah selama Ramadhan. Padahal, adanya bulan penuh rahmat itu seharusnya dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak ibadah.

Daripada sibuk bermedsos, sambung Ustazah Ferihana, lebih baik seorang Muslimah membaca Alquran. Tadarus Alquran, bila dilakukan dengan baik dan penuh keikhlasan, akan menuai pahala yang begitu banyak. Dari hanya satu huruf yang dibaca, Allah akan mengganjar kebaikan kepada hamba-Nya itu dengan berlipat-lipat ganda.

"Di medsos, kadang kan orang sibuk komentar, sibuk sama status orang lain yang tidak bermanfaat. Jadi lalai berzikir, lalai baca Alquran," tutur Ustazah Ferihana.

Bulan Ramadhan hendaknya tidak disia-siakan untuk memohon ampunan Allah. Inilah momentum satu tahun sekali yang tak boleh terlewatkan begitu saja. "Jadi ngapain disia-siakan untuk medsos? Kasihan anak muda zaman sekarang (kalau melewatkan keberkahan Ramadhan --Red)," katanya.

Walaupun begitu, dia menegaskan, tak berarti penggunaan media sosial dilarang sama sekali. Sebab, ada juga kajian-kajian agama yang dapat diakses melaluinya. Catatannya, pemanfaatan medsos dilakukan dengan baik dan seperlunya saja.

Dengan begitu, seorang Muslimah tetap menjaga kekhusyukan amalan selama Ramadhan. "Anggap Bulan Ramadhan ini sebagai Ramadhan terakhir. Medsos bisa digunakan misalnya di jam-jam tertentu saja. Dari kita harus bisa membatasi penggunaan medsos ini," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement