Kamis 18 Apr 2019 05:05 WIB

Akibat Buruk Kedengkian yang Akut

Dengki, bukan hanya berbahaya bagi diri sendiri, tetapi juga orang lain.

Takwa (ilustrasi).
Foto:

Karena ini mimbar bebas antara raja dan rakyatnya, mendengarkan perkataan itu raja hanya  terdiam dan langsung meminta dokter perawat pribadinya untuk memeriksa keadaanya mulutnya. Apakah benar mulutnya memang berbau busuk. Setelah diperiksa, keadaannya baik-baik saja tanpa ada masalah.

Pada pertemuan selanjutnya, anak muda yang dengki itu duduk di tepi jalan yang biasa dilalui oleh anak muda yang dianggap yang paling akrab dengan raja karena selalu dipanggil lebih dulu.

Tujuan anak muda pendengki itu mencegatnya adalah untuk mengajaknya ke rumah sebelum berangkat ke istana "Kemarilah, singgahlah ke rumahku, nanti kita sama-sama ke istana," katanya.

Mendengarkan tawaran itu anak muda yang akrab dengan raja itu mau. Dan, setelah berada di rumahnya, si pendengki itu menawarkan makanan yang bahannya banyak menggunakan bawang merah dan putih. Lelaki yang akrab dengan raja itu awalnya menolak, tapi karena tidak ingin mengecewakan pemilik rumah akhirnya dimakan juga.

Tentunya, setelah makan bawang merah dan putih baunya tidak mudah hilang. Setelah mengabiskan makan yang disediakan si pendengki, mereka berdua pergi ke istana. Seperti biasa, anak muda itu dipanggil lebih awal oleh raja dan berkata hal yang sama.

"Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya," kata anak muda itu sambil menutup mulutnya.

sumber : Islam Digest Republika/C62
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement