Rabu 03 Apr 2019 23:29 WIB

Yunahar Ilyas: Rasulullah SAW Tengah Berduka Saat Isra Miraj

Isra' Mi'raj juga merupakan ajang pencerahan batin buat Rasulullah SAW.

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) - Prof Yunahar Ilyas
Foto: Republika/ Wihdan
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) - Prof Yunahar Ilyas

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas,  mengatakan Rasulullah SAW sebenarnya sedang berduka saat melaksanakan Isra' Mi'raj. 

Rasulullah ketika masa itu kehilangan dua orang yang sangat dicintainya, Rabu (3/4). "Nabi Muhammad SAW melakukan Isra' Mi'raj pada tahun duka cita, yakni setelah kematian paman dan isteri beliau," kata Yunahar Ilyas kepada Republika.co.id, Rabu. 

Baca Juga

Karena itu, dalam pandangan guru besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, Isra' Mi'raj bukan saja proses Rasulullah mendapatkan perintah shalat, melainkan juga sebagai proses pencerahan setelah berduka. 

Selanjutnya, pria yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, dalam rangka meneladani Mi'raj Rasulullah, umat Islam dapat melakukannya dengan menjaga shalat. Ketika Rasulullah mendapatkan pencerahan setelah Mi'raj.   

Dia menjelaskan, orang yang shalat merupakan orang yang jujur. Selain itu orang yang menjaga shalatnya adalah orang menjaga kesucian lahir batin.

Di sisi lain, bertepatan dengan tahun politik. Yunahar Ilyas mengaitkan proses pencerahan pada peringatan Isra' Mi'raj dengan perilaku menjelang pemilu. 

Ketika seorang Muslim mendapatkan pencerahan melalui shalatnya, maka dia akan bersikap jujur. Hal itulah yang menjadi kunci dalam menghadapi pemilu. 

"Menjelang pemilu legislatif dan pilpres ini marilah kita semua bersikap jujur, baik sebagai calon maupun pemilih," kata pria kelahiran Bukittinggi 22 September 1956 itu.

Yunahar Ilyas berharap, peringatan Isra' Mi'raj mampu mendorong umat Islam untuk menjalani pemilu dengan hati bersih. Sehingga pemilu dapat berjalan jujur, adil, dan aman. "Pada akhirnya, pemilu benar-benar membawa kesejahteraan untuk semua," tutur Yunahar Ilyas. 

Rasulullah melaksanakan Isra' Mi'raj pada 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian, hal tersebut bertepatan dengan tahun 621 Masehi. Isra' Mi'raj terjadi setelah dua tahun Rasulullah kehilangan istri tercintanya, Khadijah dan pamannya, Abu Thalib. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement