Senin 25 Mar 2019 14:32 WIB

PWNU NTB Minta Provokasi di Media Sosial Dihentikan

Provokasi di media sosial hanya akan merugikan sesama bangsa.

Rep: Muhammad Nursyamsyi / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Media Sosial
Foto: pixabay
Ilustrasi Media Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak masyarakat NTB tidak terpancing provokasi. 

Ketua PWNU NTB, Masnun Tahir, mengatakan saat ini marak provokasi berupa ujaran kebencian dan fitnah di media sosial yang mengadu domba kelompok satu dengan kelompok lainnya. 

Baca Juga

Masnun meminta kepada siapa pun yang melakukan hal tersebut menghentikan aktivitas provokasi. 

"Pemilik akun-akun provaktif agar menghentikan aktivitas provokatif, menertibkan anggotanya dengan menyaring penyebaran ungkapan provokatif dan bila perlu menutup akun-akun tersebut," ujar Masnun dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Ahad (24/3). 

Masnun mengimbau aparat kepolisian melakukan langkah-langkah pencegahan  dan dapat mengambil tindakan-tindakan hukum sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dengan menganut asas praduga tidak bersalah. 

Masnun mengajak seluruh masyarakat NTB mewujudkan suasana demokrasi menghadapi Pemilu 2019 dalam suasana menyenangkan, aman, nyaman, riang gembira, dan mendidik masyarakat dengan suasana kebersamaan dan persaudaraan sebagai ummat seagama, sebangsa, setanah air, dan sebagai sesama  manusia yang berakhlak dan berbudaya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement