Rabu 20 Mar 2019 22:55 WIB

Gerakan Ekonomi Masjid Mengemuka di Rabu Hijrah

Masjid bukan sekadar tempat ibadah tetapi wadah berjejaring.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Perdangan RI 2014 Muhammad Lutfi saat menjadi pemateri di acara Rabu Hijrah dengan tema Tausiah Kebangsaan Kebangkitan Ekonomi Umat di Gedung Serba Guna Kampus Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Rabu (13/3).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Menteri Perdangan RI 2014 Muhammad Lutfi saat menjadi pemateri di acara Rabu Hijrah dengan tema Tausiah Kebangsaan Kebangkitan Ekonomi Umat di Gedung Serba Guna Kampus Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Rabu (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Mantan menteri perdagangan era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Muhammad Lutfi, mengatakan Rabu Hijrah merupakan gerakan ekonomi yang dimulai dari masjid. 

Menurut dia, saat ini masjid seharusnya bukan sekadar menjadi tempat ibadah. Lebih dari itu, masjid harus dijadikan sebagai tempat merintis usaha.   

Baca Juga

Menurut dia, melalui masjid para pemuda bisa membangun jejaring. Paslanya, di masjid itu memang merupakan tempat orang berjejaring.   

"Di mana-mana orang berjejaring itu bertemu di masjid. Itu makanya harus kita manfaatkan jaringan yang ada di masjid itu untuk membangun ekonomi keumatan," kata dia dalam acara Rabu Hijrah di Masjid Al-Muhajirin, Universitas Siliwangi, Kota Tasik, Rabu (20/3).   

Dia mengingatkan, saat ini Indonesia ditantang bergegas menyiapkan diri untuk berubah menjadi negara maju. Pasalnya, saat ini Indonesia memiliki bonus demografi, di mana anak muda lebih banyak daripada orang tua   

Menurut dia, jika bonus demografi itu tak dimanfaatkan dengan benar, kesempatan Indonesia untuk menjadi negara maju akan hilang sebab batas waktu menjadi negara maju itu sangat singkat.  

"Kita memiliki batas waktu untuk berubah dari negara kelas menengah menjadi negara maju, yaitu antara tahun 2038-2040. Karena di situ bangsa kita akan lebih banyak orang tua daripada anak muda," kata dia.  

Menurut Lutfi, masjid bisa dijadikan sarana bagi Indonesia untuk lepas landas menjadi negara maju. Asalkan, kata dia, ada investasi infrastruktur dan transfer teknologi dari pemerintah untuk pembangunan ekonomi umat. 

"Dengan kedua jalan itu, mudah-mudahan kita bisa membuat gerakan hijrah dari masjid," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement