Kamis 14 Feb 2019 13:19 WIB

Gandeng Bank Dunia, Kemenag Gelar Uji Coba E-RKAM

Aplikasi itu sekaligus untuk menjawab tantangan zaman Industri 4.0

Rep: Novita Intan/ Red: Hasanul Rizqa
Kini makin banyak madrasah yang memiliki keunggulan dan mampu menjadi alternatif pendidikan. (Ilustrasi)
Foto: Antara
Kini makin banyak madrasah yang memiliki keunggulan dan mampu menjadi alternatif pendidikan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Bank Dunia untuk uji coba penerapan E-RKAM pada dua ribu madrasah di 34 provinsi sepanjang tahun ini. E-RKAM adalah suatu sistem aplikasi berbasis jaringan untuk menyusun rencana kerja dan anggaran madrasah (RKAM). Hal itu diungkapkan Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Imam Safei.

“Program uji coba penerapan E-RKAM ini merupakan salah satu inovasi Kementerian Agama menuju integrasi data. Melalui sistem ini, Kemenag akan mudah memonitor kualitas pembelanjaan madrasah, baik yang bersumber dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) atau lainnya, dalam rangka pemenuhan standar nasional pendidikan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (14/2).

Menurutnya, aplikasi ini menjadi penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembiayaan pendidikan madrasah dalam rangka menjamin madrasah yang bermutu. Imam menilai, E-RKAM juga hadir untuk menjawab tantangan zaman Revolusi Industri 4.0.

“Layanan birokrasi jangan sampai ketinggalan jauh dengan pergerakan disrupsi fintech,” kata dia.

Sementara itu, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat KSKK Madrasah, Abdullah Faqih menjelaskan, kegiatan pelatihan E-RKAM terbagi ke dalam tiga zona. Di zona pertama, pelatihan digelar pada 12 - 14 Februari 2019 di Bekasi, Jawa Barat. Acara itu diikuti tim fasilitator dari 11 provinsi, yakni Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Bangka Belitung.

Di zona kedua, pelatihan akan dilaksanakan pada 19 - 21 Februari 2019. Kegiatan itu diikuti tim fasiliatator dari 15 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Di zona ketiga, pelatihan akan digelar pada 26 - 28 Februari 2019 dengan mengundang Tim Fasilitator dari sembilan provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement