Selasa 12 Feb 2019 16:47 WIB

Santri Dinilai Punya Modal Integritas untuk Berwirausaha

Kedua konsep itu harus bisa diintegrasikan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Komisaris PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu (29/8) meminta pemerintah untuk tak mengganti Direktur Utama Pertamina dalam waktu singkat. Dia meminta Nicke Widyawati paling tidak bisa menjabat posisinya sebagai Direktur Utama Pertamina selama lima tahun.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Komisaris PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu (29/8) meminta pemerintah untuk tak mengganti Direktur Utama Pertamina dalam waktu singkat. Dia meminta Nicke Widyawati paling tidak bisa menjabat posisinya sebagai Direktur Utama Pertamina selama lima tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tanri Abeng mengungkapkan, konsep Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) yang digagasnya sejak lima tahun lalu memiliki kemiripan dengan konsep Arus Baru Ekonomi Indonesia yang digagas oleh Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin. Menurut dia, konsep BUMR sama halnya dengan program Kiai Ma'ruf yang akan memberikan ruang bagi para santri untuk bergerak di bidang ekonomi. Sehingga ke depannya kedua konsep itu harus diintegrasikan. Karena, menurut dia, santri memiliki modal integritas untuk berwirausaha.

"Jadi pertanyaan Anda itu sama dengan pemikiran saya, bahwa santri itu sudah ada modal yang utama, yaitu mereka punya integritas. Yang kita butuhkan ilmunya. Ilmunya saya berikan, integritasnya dari pesantren," ujar Tanri saat bersilaturrahim ke kediaman Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

Tanri Abeng sendiri sudah mendirikan kampus sejak 2011 lalu, yaitu Universitas Tanri Abeng. Menurut Tanri, kampusnya tersebut sudah mengembangkan pendidikan terkait produksi dan pemasaran. Dia berharap, ilmu tersebut juga ditularkan kepada para santri di pesantren.

"Saya ingin pesantren-pesantren itu yang sudah kelas tiga bisa kita berikan pendidikan ini dan mereka tidak perlu pergi ke kelas. Kalau dia sudah tamat, satu tahun sudah bisa mengusasi manajemen BUMR. Dan itu ada di universitas saya, di seluruh dunia tidak ada. Mulai ditiru di Malaysia," paparnya.

 

Sementara itu, Kiai Ma'ruf menjelaskan, Arus Baru Ekonomi yang digagasnya tersebut ingin menghilangkan disparitas-disparitas. Melalui konsep ini, Kiai Ma'ruf ingin mengkolaborasikan antara usaha besar dan kecil, sehingga kesejahteraan bisa menetes ke bawah.

"Jadi memang ide ini sudah pas betul dan kita harapkan ini menjadi program pemerintah ke depan, siapapun yang berkuasa di negeri ini," ucap Guru Besar Ekonomi Muamalat Syariah ini.

Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI ini mengatakan, dia memang memiliki pemikiran yang sama dengan Tanri Abeng. Namun, kata dia, Tanri Abeng lebih memiliki kemampuan dalam ilmu manejemen yang harus ditularkan kepada para santri.

"Saya dan Pak Tanri punya pikiran yang sama, cuma beliau punya kemampuan menajemen karena beliau punya keahlian bagaimana itu langkah-langkah usaha rakyat itu dikoorporasikan. Dan dikelola supaya lebih diefesiensikan. Dan ini bisa menimbulkan perubahan besar dinegara ini," jelas Kiai Ma'ruf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement