REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sejumlah kiai muda Gerakan Pemuda (GP) Ansor turun gunung untuk menggembleng kader Ansor di Jawa Barat dalam kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL). PKL yang selenggarakan di Pendopo Anti Galaw, Kabupaten Cirebon pada 9-12 Februari 2019 itu diikuti 111 peserta.
"Kiai dan habib muda berkomitmen kuat untuk mendidik para kader menjaga Islam ahlussunnah wal jama'ah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor Bidang Kaderisasi, Ruchman Basori kepada Republika.co.id, Senin (11/2).
Ruchman berpesan agar kader GP Ansor menjadi garda terdepan pengawal Islam Aswaja yang moderat, ulama dan NKRI. Ghirah dan komitmen harus dilapisi dengan pengetahuan yang cukup dan ideologi keagamaan yang kuat.
Kiai dan habib muda yang turut menggembleng peserta PKL atau pelatihan level menengah itu di antaranya KH Ahmad Nadzif, KH Luthfi Thomafi, Aunlloh Ala Habib dan Habib Syarif Abu Bakar Cirebon. Selain itu jajaran Pimpinan Pusat GP Ansor juga hadir di antaranya Adung Abdul Rochman, Nuruzzaman dan Deni Ahmad Haidar.
Sekretaris Jendral GP Ansor, Adung Abdul Rochman mengatakan, pengkaderan adalah jantungnya organisasi. Maka pengkaderan membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi. Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qaumas telah berkomitmen agar pengkaderan harus berjalan dalam situasi dan kondisi apapun.
"Kita beruntung mempunyai kiai dan habib muda yang mempunyai daya juang yang tinggi dan komitmen luar biasa mendampingi para kader di arena pengkaderan," ujarnya.
KH Nadzif menyampaikan, khidmah di GP Ansor menjadi sebuah kebanggaan dan kehormatan. Urusan mengkader menjadi prioritas utama di banding aktivitas lainnya. Di tengah kesibukan mengurus pondok pesantren dan madrasah, para kiai muda siap sedia dipanggil kapanpun untuk menyapa kader GP Ansor keliling Nusantara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
