Kamis 24 Jan 2019 16:46 WIB

Prodi Islam Sepi Peminat, Apa Kata Alumninya?

Penjelasan mengenai agama yang dikupas cukup mendalam dalam prodi agama

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Mahasiswa.
Foto: Reuters/Patrick T Fallon
Ilustrasi Mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Salah satu alumni Jurusan Perbandingan Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Anggie Fikri mengaku tidak menyesal telah mengambil produk agama Islam. Menurut dia, jurusan agama Islam tidak menghambat karir kerjanya, justru sebaliknya.

“Untuk seorang guru agama, ini (prodi agama) sangat berpengaruh, terlebih pada kalangan pendakwah,” ujar pria yang kini berprofesi sebagai guru ini kepada Republika.co.id, Kamis (24/1).

Selain itu, belajar di prodi agama Islam, menurut dia juga bermanfaat dalam kehidupan sosial dan keberagamaan. Penjelasan mengenai agama yang dikupas cukup mendalam dalam prodi agama, kata Anggie juga dapat membuka pandangan agama seseorang menjadi lebih luas.

Baca: Prodi Islam Sepi Peminat Hanya di Kampus Tertentu

Namun dia mengaku menyayangkan fakta rendahnya minat masyarakat untuk memasukkan anak-anak mereka ke prodi agama Islam. Hal ini, kata dia bisa saja disebabkan anggapan sulitnya alumni prodi agama Islam dalam mencari pekerjaan, meski kenyataannya tidak demikian.

“Jadi penyebabnya mungkin masyarakat masih menganggap jurusan selain agama, katakanlah semisal perbankan syariah, psikologi, farmasi, itu lebih jelas pekerjaan ke depannya, sedangkan jurusan agama dianggap nanti bingung pekerjaan setelah lulus. Walaupun tidak begitu juga aslinya,” jelas dia.

Baca Juga: Strategi UIN Jakarta Agar Prodi Islam Diminati

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan perlunya pengkajian mendalam mengenak alasan kurang diminatinya program studi (prodi) Islam di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), seperti prodi Ilmu Hadis, Perbandingan Agama, dan Filsafat Agama. Menurut dia terdapat beberapa kemungkinan yang dapat menjadi alasan dibalik hal ini.

"Apakah ini karena faktor adanya persepsi tertentu di kalangan generasi muda kita, bahwa prodi seperti itu kurang memberikan harapan ke depan? Bisa saja karena persepsi yang tidak benar itu, atau mungkin cara kita mempromosikan kurang baik sehingga kurang diketahui prodi tersebut,” kata Menag saat peluncuran Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk PTKIN (SPAN-UM PTKIN) 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (23/1).

Dia berharap, prodi agama Islam dapat diminati oleh calon mahasiswa, bukan sebaliknya. Setidaknya diperlukan kesadaran secara matang bahwa keilmuan keagamaan terdapat di PTKIN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement