REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pimpinan Pusat Pagar Nusa menggelar Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Pagar Nusa di Gedung Korea-Indonesia Technical and Cultural Coorperation Center (KITCC) Ciracas, Jakarta Timur, Senin (21/1) malam. Kegiatan tersebut diikuti ratusan pendekar NU dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PP Pagar Nusa M Nabil Haroen mengatakan, kegiatan MKNU ini diselenggarakan untuk menegaskan para pengurus Pagar Nusa agar memahami NU pada umumnya dan Pagar Nusa khususnya.
"Kegiatan ini supaya kita memiliki pengurus yang jelas, tujuan yang jelas, misi visinya jelas," kata Gus Nabil dalam siaran persnya.
Pasalnya, sambung Gus Nabil, tidak sedikit kelompok di luar NU yang mempunyai amaliah seperti NU, tapi juga pandangan politik dan harakahnya (gerakannya) berbeda dengan NU.
Menurut Gus Nabil, NU memiliki pandangan politik kebangsaan. Hal itu kesadaran menjaga warisan dari para pejuang NU khususnya dan pendiri bangsa pada umumnya. Sementara dalam harakah, amar ma'ruf nahi mungkar yang dilakukan dengan pendekatan ma'ruf karena kewajiban NU hanya mengajak bukan menghakimi.
Gus Nabil mengemukakan bahwa kegiatan yang rencananya berlangsung selama enam hari ini tidak hanya diisi MKNU, tetapi juga terdapat Training of Trainer (TOT) agar pengurus Pagar Nusa di semua tingkatan dapat menyelenggarakan MKNU Pagar Nusa di wilayahnya masing-masing, seperti di Banten, Jawa barat, DKI dan Lampung.
Nanti kita akan berikan limitasi waktu. "Anda-anda nanti setelah lulus dari sini harus satu kata satu frekuensi bahwa kita ini satu komando di bawah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," jelasnya.
Pada pembukaan ini dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua PBNU Eman Suryaman dan H Aizzuddin Abdurrahman, Ketua Lazisnu Pusat Ahmad Sudrajat. Selain itu hadir juga Dewan Khos PP Pagar Nusa KH Ayip Abbas dan Majelis Pendekar PP Pagar Nusa Zainal Suwari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
