Kamis 10 Jan 2019 19:55 WIB

PBNU Undang Wapres JK untuk Tutup Munas di Kota Banjar

Munas akan membahas beragam persoalan termasuk sampah plastik.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dan jajarannya.

Dalam pertemuan tersebut, PBNU mengundang Wapres untuk menutup Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU), yang berlangsung pada 27 Februari hingga 1 Maret 2019 di Kota Banjar, Jawa Barat. 

"Ketemu bapak wapres menyampaikan atau mengundang, kami akan melakukan musyawarah nasional 27 Februari-1 Maret di Banjar. Dibuka oleh Presiden, ditutup oleh pak Wapres," ujar Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj di kantor wakil presiden, Kamis (10/1).

Said menjelaskan, dalam munas tersebut ada beberapa hal yang akan menjadi pembahasan, antara lain terkait isu global, sampah plastik, industri 4.0, ekonomi kerakyatan, dan juga RUU pesantren.

Munas-Konbes NU rencananya dilaksanakan di Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kujangsari, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat yang dipimpin KH Munawir Abdurrahim.  

"Munas nanti akan dihadiri 10 ribu kiai kampung, di samping yang struktural juga kultural kiai-kiainya akan datang," kata Said.  

Munas dan Konbes PBNU mengusung tema Memperkuat Khidmah Wathaniyah untuk Kedaulatan Rakyat. Adapun pembukaan munas tersebut rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Alasan pemilihan pesantren di Banjar sebagai tempat Munas-Konbes NU sesuai dengan keinginan PBNU yang menghendaki agar dalam setiap kegiatan besar diadakan di pesantren.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement